Minggu, 2 April 23

Penghina Produsen Film, Dijemput Paksa Polisi

Penghina Produsen Film, Dijemput Paksa Polisi

Jakarta, Obsessionnews – Setelah puas melakukan penghinaan terhadap artis sekaligus produsen film Fatin Hamama, Saut Sitomorang akhirnya dijemput ‎oleh Polisi di kediamanya di Yogyakarta. Saut adalah sastrawan yang pernah menghina Fatin melalui akun Facebook-nya.

“Saudara Saut tidak ditangkap. Dia dijemput paksa,” kata Fatin kepada wartawan di Kafe Cikini, Selasa (31/3/2015).

Fatin sendiri melaporkan Saut, karena dinilai keterlaluan, menghina dirinya sebagai “Lonte tua dan juga Bajingan.” Menurutnya, kata-kata tersebut tidak pantas diucapkan oleh Saut, dan sudah dianggap sebagai bentuk penghinaan.

“Saya ingin mendapat perlindungan hukum dari apa yang diucapkan Saut yang menyebut saya banjingan, lonte tua dan menyinggung jilbab saya yang merupakan keyakinan yang sangat sakral bagi saya,” tegasnya.

Sebenarnya, ia mengaku tidak ingin memperpanjang kasus ini. Namun, dengan banyaknya desakan dari pihak keluarga dan teman-temannya. Akhirnya memberanikan diri melaporkan kasus tersebut ke Polisi.

“Suami mana yang rela istrinya disebut lonte tua, anak mana yang rela ibunya disebut bajingan,” terangnya.

Saut dijemput paksa oleh polisi dikediamannya pada Kamis, 26 Maret 2015 ini lantaran tiga kali Saut mangkir dari panggilan Polisi. Kasus pelecehan verbal yang dilakukan Saut kepada Fatin ini terjadi sekitar setahun lalu lewat Facebooknya. Saut menyebut kata-kata yang tak senonoh kepada Fatin seperti “Lote tua yang tidak laku” “bajingan” dan “sijilbab”

Kasus Saut dan Fatin ini bermula dari terbitnya buku 33 Tokoh Sastra Paling Berpengaruh. Dalam buku itu, nama Denny J.A yang merupakan konsultan politik pendiri lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia, masuk dalam jajaran sastrawan besar Indonesia.

Polemik soal buku itu pun ramai di laman grup Facebook bernama “Anti Pembodohan Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”. Dari situlah banyak sastrawan termasuk Saut menyampaikan kritikannya atas terbitnya buku tersebut. Sejumlah sastrawan menuding Fatin sebagai makelar Denny J.A dalam penulisan buku itu. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.