Padangn Obsessionnews – Pekerjaan jalur evakuasi tsunami Ali-Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kembali dilanjutkan setelah pengerjaan irigasi rampung. Pekerjaan jalur itu dengan aspal jalan.
Kontrak pekerjaan selama 180 hari kalender terhitung sejak 14 April itu, Sabtu (9/5), terdapat dua alat berat tengah berkerja dilapangan. Alat berat melakukan pengerukan untuk selanjutnya dilakukan pengerasan. Selain itu, terlihat juga sejumlah pekerja melakukan pengerjaan di sekitar jalan itu.
“Saat ini kita tengah bekerja dilapangan untuk menuntaskan jalur tersebut,” kata Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjaltarkim) Sumbar, Suprapto saat dihubungi, Sabtu (9/5/2015).
Pengaspalan jalur evakuasi tsunami yang membutuhkan biaya sebesar 4,3 miliar itu nanti apabila sudah selesai, masyarakat yang lewat jalur itu semakin nyaman berkendara, meskipun masih ada satu titik yang belum bisa dikerjakan karena terkendala pembebasan lahan.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas Prasjaltarkim Sumbar, Indra Jaya mengatakan, satu titik yang belum bebas terdapat di Simpang Kalawai. Pembebasan lahan di lokasi dimaksud belum tuntas karena tidak ditemukan kecocokan harga dengan is pemilik tanah
“Lokasi yang belum bebas lebarnya sepanjang 6 meter dan panjangnya 30 meter,” kata Indra Jaya.
Indra Jaya khawatir, di lokasi tersebut akan memicu kecelakaan dan kemacetan, karena terjadi pengerucutan, terlebih lokasi itu berdekatan dengan persimpangan.
Indra Jaya berharap kepada Pemerintah Kota Padang yang berwenang membebaskan lahan untuk secepanya menyelesaikannya, khsusnya yang berkaitan dengan masalah administrasi.
“Kecocokan harga belum bisa disepakati meski sudah sering negoisasi. Persoalan ganti rugi harus merujuk kepada aturan yang berlaku. Kalau lebih kita yang kena, kalau kurang kita juga yang kena,” kata Indra Jaya. (Musthafa Ritonga)
