Rabu, 22 Maret 23

Pengamat: Rupiah Terancam Tembus Rp16.000

Pengamat: Rupiah Terancam Tembus Rp16.000

Jakarta, Obsessionnews – Pemerintah harus terus mewaspadai tentang pergerakan mengenai nilai tukar rupiah. Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) bahkan sudah melakukan penilaian, mencoba membaca potensi bangkrutnya perusahaan-perusahaan nasional ketika rupiah berada pada nilai Rp16.000.

Pengamat Assosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng yang juga Peneliti The Indonesia for Global Justice (IGJ) mengingatkan, nilai tukar rupiah sudah berada di atas rata-rata jika dibandingkan tahun 1991 sampai 2015 rata-rata hanya mencapai angka 813,77 sedangkan sekarang sudah mencapai angka 13.000.

Apakah nilai tukar rupiah akan stabil di angka 13.000? “Kalau menurut saya, sulit punya keyakinan seperti itu. Karena, sekarang mengalami masalah defisit transaksi berjalan,” ungkap Salamuddin dalam diskusi Aktual Forum bertema “Rupiah Anjlok Peringatan Dini Krisis Ekonomi?” bertempat di Resto Warung Komando, Jl. Dr. Saharjo Raya, Tebet Jakarta Selatan, Minggu (5/4/2015).

Menurut Salamuddin, defisit transaski berjalan Indonesia berada 3 % PDB. Kalau PDB kita itu Rp11 ribu triliun maka transaski devisit transaski berjalannya itu kira-kira tinggal Rp3 triliun per tahun. “Saya pikir transaski berjalan itu disumbangkan oleh sebagian besar adalah dikeranakan utang luar negeri, pemerintah, swasta, dan investasi asing yang membawa konseksuansi ekonomi kita dalam bentuk devisit,” bebernya.

Di dalam pendapatan primer kita, lanjut dia, devisit itu terus berlanjut dan tidak ada jalan keluarnya sama sekali, kalau kita baca statistik kita sekarang. “Karena setiap satu satuan investasi asing yang masuk di di Indoensia tidak sebanding dengan yang lari keluar dari Indonesia,” tandasnya.

Jadi, jelasnya, aliran itu dari keuntungan bunga, keuntungan utang, dari cicilan pokok utang, terus menerus konsisten tidak bisa di sugukan. “Kecuali kita bangun ekonomi kita hebat-hebatan struktur perdagangan kita besar kemudian soal lalu lintas devisa benar-benar dibatasi tidak boleh lagi seperti Cina investasi SDA serta uangnya tidak boleh di bawah keluar,” tutur Salamuddin.

Salamuddin Daeng2
Ia pun menilai Undang Undang (UU) di Indonesia yang sangat liberal, mengakibatkan negara ini tidak memiliki jalan keluar. ”Jadi, defisit transaksi berjalan ini akan menjadi penyakit sepanjang masa, sepanjang sistem ekonomi kita ini tidak bergeser dan angkanya itu besar. Kalau 250 sampai 350 triliun itu besar sekali defisit di dalam transaksi berjalan kita,” terangnya.

“Penyumbang terbesar itu adalah investasi asing dan utang luar negeri baik pemerintah maupun swasta. Sekarang kita lihat utang luar negeri, swasta maupun pemerintah itu angaknya 69 sekitar 30388 ribu triliun kalau kursnya 13.000 itu angka yang sangat besar sekali,” tambahnya.

Salamuddin menyangsikan pemerintahan Jokowi bisa menyelesaikan masalah hal ini. Ia menilai tindakan Jokowi beberapa waktu terakhir yang mencoba menarik investasi asing dan menarik utang luar negeri yang baru, akan menambah akumulasi masalah.

”Karena struktur ekonomi kita itu tidak ditopang oleh  industri dengan nilai tambah yang besar, karena akan mengangkat bunga yang besar, karena dengan bunga yang besar dan tidak produktif di dalam negeri dan hanya membiayai pemerintahan dan menjaga likuiditas bank-bank kita yang juga dalam keadaan kurang sehat juga,” paparnya.

“Itu menjadi sebab kenapa nilai rupiah rata-ratanya terus akan bergerak ke angka 16.000 dan BI itu mengigatkan kita musti akan terjadi terus bergerak kesana. Kalau angka Rp13.000 itu sudah pasti karena berbagai artikel internasionla pratik mengatakan sebagian besar itu angka berada di angka Rp13.000,” jelasnya pula.

Pada kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi INDEF Enny Sri Hartati yakin dengan nilai tukar rupiah masih akan berkisar pada angka 13.000. “Kalau kami mengkalkulasi nilai tukar rupiah masih berada dalam kisaran angka 13.000,” tuturnya. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.