Rabu, 24 April 24

Pengamat: Rupiah Labil Hingga Dua Bulan

Pengamat: Rupiah Labil Hingga Dua Bulan
* Prof FX Sugiyanto, pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang

Semarang, Obsessionnews – Memasuki penghujung bulan Maret rupiah kembali melemah di angka Rp 13.000/US$. Kondisi ini mengingatkan sebagaimana beberapa waktu lalu di mana rupiah terjun bebas.

Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Prof FX Sugiyanto mengatakan, kondisi ini bersifat labil. Penurunan nilai tukar rupiah disebabkan pengaruh perekonomian Amerika yang masih kuat.

“Kalau akhir bulan ini memang sedang menunggu laporan keuangan dari Amerika. Tentu saja ini masih terus kuat seperti sebelumnya,” ujar Sugiyanto kepada obsessionnews.com di Semarang, Kamis (26/3).

Dia memperkirakan situasi seperti ini akan bertahan setidaknya untuk sebulan atau dua bulan ke depan. “Saya cek terakhir masih di Rp. 13.000. Menurut saya, kemungkinan beberapa bulan masih akan bertahan seperti sekarang,” kata dosen Fakultas Ekonomi Undip ini.

Sugiyanto melihat kuatnya pengaruh perekonomian Amerika tidak terlalu mengkhawatirkan. Justru faktor-faktor dari dalam yang menjadi poin penting untuk disorot.

“Faktor fundamental lainnya itu yang penting. Semisal dari cadangan 150 US$ masih berupa pencairan surat berharga. Ini bisa berdampak krusial terhadap harga rupiah di pasar. Sementara ekspor tidak terlalu berpengaruh,” tuturnya.

Tren lesunya nilai rupiah di pasar akhir bulan ini lebih kepada efek psikologis. “Jika pasar tetap stabil seperti sekarang, para trader di pasar menganggap ini hanya efek psikologis kuatnya ekonomi Amerika,” pungkasnya. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.