Senin, 25 September 23

Pengamat: Jokowi Burung Merpati, Prabowo Bagaikan Elang

Pengamat: Jokowi Burung Merpati, Prabowo Bagaikan Elang

Jakarta – Mengenai materi Debat Calon Presiden (Capres) tentang Pertahanan, Keamanan dan Politik Luar Negeri ternyata masih perlu dikaji lebih mendalam untuk menentukan siapa yang pantas menjadi Presiden RI pada pemilu 9 Juli 2014 mendatang. Untuk itu, Emrus Corner menggelar acara diskusi publik yang bertema “Capres yang Solutif dan Implementatif bidang pertahanan, keamanan dan politik luar negeri”.

Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti melihat dua Capres tersebuh tersebut, memiliki karakter yang berbeda di bidang pertahanan dan politik luar negeri. Yaitu Capres nomor urut dua,  Jokowi diibaratkan seperti burung merpati, sedangkan Capres nomor urut satu, Prabowo seperti burung elang.

Istilah tersebut, berdasarkan contoh yang diberikan Ikrar. Yaitu, apabila Indonesia berkonflik dengan negara tetangga seperti  Australia, Jokowi biasa menggunakan cara yang lebih halus dalam penyelesaian masalah konflik tersebut. Dengan melobi orang Australia yang memiliki kepentingan di Indonesia dan menyerahkan orang Indonesia yang memiliki kepentingan di Australia.

“Kalau diibaratkan Jokowi itu seperti burung merpati yang mengutamakan perdamaian dan diplomasi jika ada satu negara asing yang meduduki wilayah Indonesia,” ujar Ikrar pada diskusi di resto bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/06/ 2014).

Sementara itu, Ikrar melihat Prabowo seperti burung Elang, lebih tegas apabila Indonesia terlibat konflik dengan negara lain. Hal itu dipengaruhi latar belakang Prabowo yang pernah menjadi prajurit dan sudah tidak asing lagi dengan dunia militer.

“Kalau Prabowo bisa diibaratkan sebagai burung elang yang siap menerkam siapa saja yang dianggap membahayakan dan mengganggu,”jelasnya.

Kemudian hal lain yang melatarbelakangi ketegasan Prabowo tersebut, seperti yang telah dikemukakan dalam penyampaian visi dan misi saat acara debat calon presiden sesi ketiga beberapa waktu yang lalu.

“Dari penyampaian visi dan misi itu Prabowo mengisyaratkan tidak terlalu suka dengan banyaknya diplomasi,”pungkasnya. (Pur)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.