Padang, Obsessionnews.com – Arsitektur rumah Minangkabau menarik perhatian peneliti dari luar negeri. Peneliti inipun berencana akan melakukan riset asitektur minang.
Dua peneliti tersebut Profesor Esrin Arby Asal Minang kewarganegaraan Malaysia dari UiTM Malaysia dan Prof. James dari Universitas Saouthern California USA. Keduanya diterima oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul abid di ruang kerjanya, Senin (3/10/216) sore.
Dalam pertemuan itu, keduanya menyerahkan buku biografinya yang bercerita tentang Liku Hidup Perantau Minang dari Bukittinggi ke Kuala Lumpur.
Dalam kesempat itu Wagub Nasrul Abit mengapresiasi kunjungan kedua professor tersebut yang akan melakukan rencana riset asitektur Minang, dimulai dari Solok Selatan, Solok, Tanah Datar dan Bukittinggi.
“Kita menyambut baik kegiatan ini sebagai promosi kekhasan bentuk asitektur bangunan rumah tradisional sebagai budaya yang mesti kita lestasrikan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan Sumbar. Begitu banyak dan uniknya banguan tradisional Minang yang sesungguhnya sebuah karya anak nagari sesuai dengan kondisi alamnya minangkabau,“ ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub mempromosikan destinasi wisata yang ada di Sumbar. Sumbar saat ini sedang giat-giatnya mempromosikan pariwisata dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kemajuan pariwisata Sumbar, upaya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kegiatan masyarakat, baik dalam usaha jasa, perdagangan dan ekonomi kreatif yang ada disetiap daerah di Sumbar. Dengan kondisi lahan dan potensi kekayaan alam yang terbatas kita tentu tidak mampu memproduksi hasil lebih banyak dibandingan daerah-daerah yang lebih luas dan potensi alam besar,” ujarnya.
Ia menjelaskan, potensi besar Sumbar itu hanya pada keindahan alamnya, budaya masyarakat, kuliner yang mampu menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Karena itu pembangunan wisata bagi Sumbar sebuah kegiatan multi efek yang akan luar biasa jika mendapat dukungan dari masyarakat, investor dan pemerintah pusat. Saat ini masih ada kelemahan dunia pariwisata Sumbar yakni pada sarana dan prasarana, masyarakat yang masih belum paham dan masih perlu kita arahkan serta sistem promosi yang belum professional,” katanya.
“Kita akan benahi ini dengan koordinasi dan kerjasama dengan kabupaten / kota, sehingga potensi wisata ini mampu memberikan nilai lebih pada PAD dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. Kita juga berharap filosofi budaya dan karakter minang tetap lestari karena itu modal dan kepribadian masyarakat dalam memajukan kesejahteraan masyarakat minang,” tegasnya.
Sementara itu Prof. Esrin Arby dalam kesempatan itu menyampaikan, riset tentang asitektur minang ini dilakukan bersama Prof. James adalah kerjasama UiTM bersama Univ. Saouthern California USA yang nanti menjadi kekayaan inteletual dalam peradaban dunia.
“Kekhasan asitektur minang ini, merupakan salah satu keunik asitektur dunia yang perlu menjadi perhatian bersama, “ ujarnya. (Musthafa Ritonga/@alisakinah73)
