Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Pemutaran Film Raja Faisal Diprotes PDI-P, Fahri: Kalau Mau Cari Sendiri ‎

Pemutaran Film Raja Faisal Diprotes PDI-P, Fahri: Kalau Mau Cari Sendiri ‎
* Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Jakarta, Obsessionnews.com –  Film dokumenter kunjungan penguasa Arab Saudi Raja Faisal ‎ke Indonesia tahun 1970 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto diputar kembali pada saat acara Sidang Istimewa DPR/MPR yang dihadiri Raja Salman di Gedung Utama DPR RI, Kamis (2/3/2017).

Namun, pemutaran film itu sempat diprotes oleh sejumlah kader PDI Perjuangan (PDI-P). Mereka menanyakan mengapa dalam kunjungan Raja Salman, penguasa Arab sekarang, pihak DPR tidak menayangkan film Soekarno yang juga pernah berkunjung ke Arab Saudi.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi santai. Ia mengatakan, bila ada yang komplain maka hendaknya ditujukan bukan ke DPR, tapi ke Istana. Karena Istana memiliki data yang lengkap. Lagi pula, kata Fahri, tahun 1970 Presiden Soekarno sudah tidak jadi Presiden. ‎
‎‎
“Karena itu kan dari masa Raja Faisal tahun 1970 Bung Karno sudah tidak jadi presiden, harusnya film dokumenter itu adanya di Istana. Kalau yang mau ada Bung Karnonya karena film dokumenter di Istana,” ujar Fahri di DPR, Jumat (3/3/2017).

Fahri mengungkapkan, pemutaran film kunjungan Raja Faisal merupakan inisiatif DPR. Menurutnya, tidak ada maksud untuk membeda-bedakan antara Soekarno dengan Soeharto. Bila pihak PDI-P ‎punya usulan, menurut dia, mestinya bilang jauh hari, dan dimintanya mencari sendiri.

“‎Ya ini kreatif-kreatifnya DPR jugalah. Kita kan nyari sendiri barang ini, bos. Istana punya semua aparatur nggak bikin film, jangan cemburu dong. Kita kan bikin film murah meriah ini,” terangnya. ‎

Politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka mengaku agak kecewa dengan film dokumenter tersebut. Kekecewaan itu dikarenakan tidak adanya video tentang cerita historis hubungan Presiden RI pertama Soekarno dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi.

“Yang saya agak kecewa tidak ada cerita tentang Soekarno ya. Seperti terputus begitu. Padahal sesungguhya kalau kita mengambil, kebetulan saya Duta Asing Republik Indonesia, sebetulnya ada arsip ataupun dokumen tentang kerjasama yang sudah lama banget,” paparnya.

Rieke mengatakan, seharusnya ditampilkan video soal peran Soekarno terhadap pembangunan di Arab Saudi. Semisal, sumbangan konsep Soekarno dalam renovasi Masjidil Haram.

“Tentang bagaimana seorang Soekarno memberikan sumbangsih arsitekturalnya terhadap renovasi Masjidil Haram misalnya. Kemudian beliau juga yang membawa pohon untuk penghijauan di Arafah. Videonya hanya soal Raja Faisal tentang kunjungan di Parlemen,” tandasnya.‎ (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.