Sabtu, 20 April 24

Pemprov Bentuk Yayasan Pembangunan Masjid Raya Sumbar

Pemprov Bentuk Yayasan Pembangunan Masjid Raya Sumbar

Padang, Obsessionnews – Respon Wakil Presiden RI Jusuf Kalla supaya mengevaluasi anggaran pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), langsung direspon oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dengan membentuk yayasan. Rencana pembentukan yayasan untuk percepatan pembangunan Masjid Raya Sumbar.

Pj Gubernur Sumbar Reydonnizar Moenek mengatakan, pihak yayasan nanti akan diberikan kewenangan untuk mengelola secara penuh kebutuhan pembangunan sekaligus menjamin sumber-sumber pembiayaan dan lebih fleksibel. Secara teknis, setelah yayasan terbentuk akan diikuti dengan pembentukan dewan pengawas dan direksi serta pengurus yayasan.

Donny, sapaan akrab Reydonnizar Moenek, mengatakan percepatan pembangunan yang didanai APBD Sumbar itu baru mencapai 49 persen dari delapan tahun target penyelesaian. Progres percepatan pembangunan itu, serapan anggaran mencapai Rp202 miliar.

“Semua dana itu Itupun hanya mengandalkan APBD. Sekiranya terus mengandalkan APBD tentu siap juga, bisa saja siap empat tahun lagi, itupun butuh waktu lama,” ujar Donny di sela-sela kegiatan rapat fasilitasi koordinasi pimpinan daerah dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat Sumbar, di Hotel Inna Muara, Padang, Senin (7/9).

Selama ini, pembiayaan untuk pembangunan mesjid melalui siklus anggaran dengan proses APBD, baik yang disumbangkan pihak ketiga. Apabila yayasan sudah terbentuk akan melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih banyak.

“Kita punya pemikiran bersama dengan DPRD, tokoh masyarakat untuk membentuk yayasan. Dengan ada yayasan semoga partisipasi masyarakat akan lebih tinggi, kita lebih fleksibel. Kita punya komitmen bersama mempercepat pembangunan Masjid Raya,” ucapnya.

Reydonnizar Moenoek berjanji akan melobi provinsi lain seperti Papua Barat, DKI Jakarta dan Riau untuk memungkinkan ada celah dapat membantu percepatan pembangunan Masjid Raya.

“Saya punya kewajiban yang tulus ikhlas membangun Sumbar. Saya berkomitmen membantu, mendorong pembangunan Sumbar termasuk Masjid Raya Sumbar. Saya tidak malu meminta-minta untuk pembangunan Masjid Raya ini,” ujar Donny.

Rencana Pemerintah Provinsi Sumbar membentuk yayasan untuk kelanjutan pembangunan Mesjid Raya Sumbar disambut baik Rajo Istano Pagaruyuang, Taufiq Taib. Dalam kesempatan itu, Taufik Taib mendukung pembentukan yayasan yang nantinya akan dapat mempercepat penyelesaian Masjid Raya Sumbar.

“Ini ide yang sangat bagus, karena melalui yayasan nantinya pembangunan Masjid Raya akan semakin cepat selesai,” ujar Taufik.

Rajo Istano Pagaruyuang itu mengingatkan kembali bahwa pada awal pembentukan panitia pembangunan mesjid, namanya memakai Minangkabau bukan nama yang sekarang Mesjid Raya Sumatera Barat.

“Dalam pembahasan terdahulu nama Masjid Raya Sumbar itu pakai kata Minangkabau. Tapi sekarang mengapa kata Minangkabau dihilangkan,” terangnya.

Ditambahkannya, dengan hilangnya nama Minangkabau membuat subtansi dari nama tersebut hilang. “Dengan kata Minangkabau ini mempunyai makna filosofi ABS – SBK yang dalam bagi kita orang Minangkabau sangat bermakna,” terangnya.

Sama halnya dengan Rajo Pagaruyung Taufik Taib, Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadique mendukung pembentukan yayasan Masjid Raya Sumbar, setelah pembangunan Masjid Raya Sumbar selesai. “Selesaikan dulu pembangunannnya baru setelah itu dibentuk yayasan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Fatwa dan Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar belum bisa memberikan kata setuju dengan usulan pembentukan yayasan untuk percepatan pembangunan Masjid Raya Sumbar. Mesjid yang melambangkan tungku tigo sajarangan, justru di mesjid yang dibangun dengan anggaran Rp400 miliar itu tidak ada kantor untuk MUI atau alim ulama, padahal cadiak pandai dan bundo kanduang memiliki kantor. “Apakah ulama tidak boleh berkantor,” terangnya.

Sementara itu, menindaklanjuti arahan Wakil Presiden MH Jusuf Kalla agar pemerintah melakukan efisiensi dalam pembangunan masjid, kata Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman (Disprasjaltarkim) Sumbar, Suprapto akan dilakukan efisiensi. Perubahan terutama pembangunan menara yang sebelumnya akan didirikan empat, menjadi satu menara dengan tinggi 99 meter. “Ini tentu sesuai dengan rencana sebelumnya dengan memasukkan unsur Asamul Husna,” imbuhnya.

Jika pembangunan untuk menara yang sebelumnya menelan anggaran Rp80 miliar dapat dihemat Rp20 miliar sehingga menjadi Rp60 miliar. “Nanti diketinggian 65 meter akan ada Plaza dimana masyarkat dapat melihat Kota Padang. Ini seperti monasnya orang Sumbar,” kata Suprapto.

Pendukung bangunan utama, akan dibangun taman yang menggambarkan filosofi orang Minangkabau untuk mempercantik mesjid yang dibangun di pusat Kota Padang itu. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.