
Imar
Jakarta-Ketua DPR Marzuki Alie meminta pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, kenaikan BBM itu telah dimanfaatkan para pedagang besar untuk memainkan harga kebutuhan pokok.
“Para pedagang besar, tdk pny hati nurani, empati sosial, ngambil keuntungan saat orang susah,”kata Marzuki Alie saat sidak ke pasar Pal Merah, Jakarta, Jum’at (21/6/2013).
Untuk itu, Marzuki menghimbau pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan melakukan pengawasan untuk meredam kenaikan harga pasca dinaikan harga BBM ini. “Panggil para pengusaha besar khususnya yang memperdagangkan kebutuhan pokok sehari-hari,”imbaunya.
“Para pedagang itu supaya punya empati sosial, jangan ambil keuntungan besar saat masyarakat susah, pemerintah susah antara naikkan BBM dan tidak,”terangnya.
Marzuki mendorong peran Bulog untuk dapat menormalkan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan BBM tersebut.
“Sekarang era pasar bebas, harusnya kita punya instrumen untuk antisipasi kalau harga naik. Instrumen itulah bulog, yg dikendalikan pemerintah. Tapi jangan seperti Bulog jaman lalu yang membeli barang melalui perantara, impor melalui perantara, sama saja,”tegasnya.
“Reformasi di Bulog dilakukan, Bulog beli sendiri, jual langsung ke pedagang. Jadi peran bulog sebagai stabilitator harga, intervensi pasar kalau pasar tidak berpihak pada rakyat,”tambahnya.
Selain itu, Marzuki meminta Pertamina sebagai penyalur bahan bakar untuk dapat mengantisipasi trend peningkatan konsumsi dari masyarakat pasca kenaikan BBM ini.
“Ya nggak boleh (dibiarkan) dong. Pasti itu ada unsur menimbun ya. Karena bisa ditenggarai orang biasa beli 1 tangki, sekarang beli 2 tangki. Dibatasi, jangan dibuka ruang itu,”pungkasnya.