Jakarta – Pemerintah menyatakan siap dan mampu membeli sebagian saham PT Newmont Nusa Tenggara setelah berhasil melebut Pusat Investasi Pemerintah (PIP) ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Hadiyanto, usai rapat koordinasi (Rakor) dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian di Jakarta, Senin (2/2/2015) malam.
Menurutnya, dengan dileburnya PIP ke SMI nantinya asset – asset milik PIP akan beralih ke SMI dan memiliki kemampuan yang besar. Selanjutnya, jika fokus perusahaan tersebut tetap pada bidang infrastruktur maka hasil dari peleburan itu dapat digunakan untuk mengambil alih divestasi perusahaan pertambangan semacam Newmont.
Namun keputusan akan hal tersebut belum bisa dipastikan karena pemerintah akan mengkaji terlebih dahulu fokus pembiayaan SMI. “Tapi kan haknya ada di pemerintah, hak refusal juga ada di pemerintah,” ujar dia.
“Newmont dengan kondisi harga komoditi seperti ini, kemudian melemah, ekspornya juga kinerjanya berubah, makanya harus direview lagi,” tambah Hadiyanto.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah melalui Menkeu Bambang Brodjonegoro berencana menggabungkan PIP dan SMI karena kinerja PIP dinilai kurang optimal dalam memberikan pinjaman ke pihak ketiga terkait pembangunan infrastruktur.
Dengan digabungkannya PIP dan SMI nantinya SMI akan menjadi lembaga pembiayaan infrastruktur yang kuat. Selain itu penggabungan kedua perusahaan pembiayaan milik pemerintah tersebut juga bertujuan agar tidak ada dualisme. (Kukuh Budiman)
