
Jakarta, Obsessionnews.com – Pemerintah memperkirakan voume kendaraan yang melewati jalur darat pada musim mudik tahun ini akan mengalami peningkatan antara 5-7 persen. Karena itu langkah antisipasi dilakukan untuk menekan terjadinya kemacetan.
Pada tahun sebelumnya exit tol Brebes Timur yang menuju Jawa Tengah menjadi salah satu titik kemacetan terparah hingga menimbulkan korban jiwa. Hal ini menjadi fokus pembenahan pemerintah pada musim mudik tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan membuat kebijakan dengan mengurangi kapasitas kendaraan yang melintasi kawasan tersebut. Diharapkan kebijakan ini dapat mengurangi volume kemacetan.
“Pada saat Natal dan Idul Adha sudah kita lakukan, sangat efektif,” ujar Menhub Budi Karya usai menghadiri Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/4/2017).
Pemerintah akan mengimbau kepada pemudik untuk mengunakan jalur alternatif baik itu lewat jalur tengah, selatan maupun utara, dilengkapi dengan petunjuk arah yang bisa membantu mengarahkan pemudik.
“Juga mengumumkan kepada masyarakat bahwa Brexit bukan satu-satunya jalan. Bisa lewat utara, selatan. Bila terjadi kemacetan yang banyak maka kita akan lakukan penutupan dan kita akan buka di gerbang sebelumnya,” katanya.
Untuk jalur udara arus mudik difokuskan di Bandara Soekarno Hatta. Pada tahun ini volume pemudik yang menggunakan jalur udara diperkirakan meningkat sekitar 9 persen. Pemerintah harus lebih siap mengantisipasi penumpukan penumpang di Bandara dari tahun lalu.
Sementara untuk jalur laut pemerintah akan mengoperasikan kapal Roro dari Lampung menuju Jakarta, Semarang hingga Surabaya. Diharapkan dengan beroperasinya kapal Roro ini dapat menekan volume lalu lintas darat maupun udara.
“Sekarang yang sudah itu kurang lebih 6-9 roro. Kalau 1 roro 20 truk, katakanlah 2 ke panjang lainnya ke Jateng, maka kalau dia 200 truk, 1 truk bisa 10 motor maka ada 2.000 motor satu kali angkut,” tutur Menhub. (Has)