Jumat, 26 April 24

Pemberlakuan Bebas Visa, Tebar Ancaman!

Pemberlakuan Bebas Visa, Tebar Ancaman!
* Imigran gelap

Pontianak, Obsessionnews – Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, beberapa waktu yang lalu menegaskan pemerintah RI akan memberlakukan bebas visa terhadap 30 negara. Bebas visa tersebut adalah salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Target penerimaan negara dari sektor pariwisata dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015 sekitar 12 milyar dolar Amerika melalui kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 9 juta. Angka tersebut terbilang naik dibanding realisasi tahun lalu yaitu sekitar 10 miliar dollar AS.

Tahun ini diprediksi akan ada tambahan sekitar dua juta wisatawan mancanegara. Negara-negara Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika akan menerima kebijakan bebas visa tersebut di antaranya Amerika Serikat, Kanada, China, Jepang, Italia, Spanyol, Pranci, Qatar, Uni Emirat Arab dan Afrika Selatan.

“Kebijakan pemerintah RI memberlakukan bebas visa tersebut justru akan mengancam dan mempengaruhi kehidupan warga negara dari beberapa faktor seperti pengaruh ideologi, politik, ekonomi, serta sosial,” kata Ketua Harian Forum Peduli Ibu Pertiwi Kalimantan Barat (Kalbar), Tarwo Kusnarno, di Pontianak, Jumat (17/4/2015).

Imigran gelap.
Imigran gelap.

Menurut Tarwo, pemberlakuan tersebut akan mengundang banyak penyalahgunaan seperti Cyber crime dan penyalahgunaan izin visa masuk ke negara Indonesia dengan berdalih untuk berkunjung dan menikmati alam indonesia.

“Selain ancaman bagi pemerintah tentang pemberlakuan bebas visa. Indonesia juga menjadi salah satu tempat atau surganya para pencari suaka dari berbagai negara-negara yang mengalami konflik sosial dan politik di negaranya seperti Afganistan, Pakistan, Somalia dan lainnya,” jelas dia.

Tarwo mengatakan, Kalbar dalam kurun waktu 2 tahun ini tercatat sudah hampir 500 orang imigran gelap para pencari suaka yang berasal dari negara Afganistan, Pakistan, Mesir yang ditangkap dan diamankan pihak imigrasi.

“Imigran yang ditangkap tersebut, berencana ingin mencari suaka di Negara Australia. Oleh karena, Australia mengeluarkan kebijakan untuk memberhentikan para pencari suaka,” tandasnya.

 

Imigran gelap.
Imigran gelap.

Ia menyebutkan, Pulau Crismas Australia menjadi tempat bagi para pencari suaka dari berbagai negara, dan sekarang pulau tersebut sudah tidak lagi menampung karena sudah terlalu banyak, akhirnya Australia menutupnya.

“Imigran tersebut akhirnya dipulangkan dengan menggunakan kapal, ditengah perjalanan antara negara Australia dan Indonesia mereka singgah ke pulau-pulau terluar Indonesia yang tidak berpenghuni dan disanalah mereka menetap dengan berprofesi sebagai nelayan. Kata tarwo menceritakan,” terangnya. (Saufi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.