
Ilustrasi (ist).
Hasan S
Jakarta- DPR telah menyetujui kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Program yang semula mendapat penolakan dari berbagai elemen mahasiswa itu rencananya akan diikuti dengan pemberian Bantuan Langsung Sosial Mandiri (BLSM).
Pemerintah menegaskan BLSM diadakan untuk membantu masyarakat miskin sebagai antisipasi agar tidak terkena dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Wakil Presiden Boediono mengatakan program BLSM mirip dengan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang pernah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menepis anggapan bahwa program pemerintah itu bermotif politik.
“Ini tidak ada aspek politik atau sebagainya semua berdasarkan survey,” ujar Boediono dalam jumpa pers di kantor Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2013).
Menurut Boediono, program itu disiapkan pemerintah melalui survei di daerah-daerah. Diapun meyakini bahwa BLSM bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kita dapat gambaran 40 persen dari segi tingkat kesejahteraannya,” katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah memang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp6.500 per liter untuk premium dan Rp5.500,00 per liter untuk solar. Namun, rencana ini belum terlaksana karena program kompensasi belum disahkan oleh parlemen.
Dalam program keringanan kenaikan BBM itu, disebutkan bahwa masyarakat miskin akan diberi bantuan tunai sebesar Rp150 ribu per bulan dan ini berlangsung selama lima bulan.