
Jakarta – Salah satu Deputi Rumah Transisi, Hasto Kristiyanto menyampaikan soal pembentukan Satuan tugas (Satgas) Anti Mafia Minyak dan Gas (Migas) yang akan dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi-JK masih dalam sebatas kajian.
“Soal dibentuknya satgas migas, itu kan baru usulan,” ujar Hasto di Rumah Transisi, Jakarta, Jum’at (19/9/2014).
Hasto mengungkapkan, pemerintahan Jokowi sebagai kepala pemerintahan ke depan melihat masalah energi ini persoalan fundamental yang harus segera diselesaikan.
“Dimana ada persoalan terkait efisiensi, dan inefisensi itu karena adanya sekelompok kepentingan yang mampu mengendalikan kebijakan baik itu korporasi maupun kebijakan pemerintah negara,” tuturnya.
Hasto mengatakan telah menerima masukan dan nama di balik mafia migas tersebut. “Kita sudah menerima masukan banyak ada persekongkolan yang membuat sektor perminyakan tidak maksimum kepada negara, termasuk nama-nama yang bermain di sektor migas,” ujarnya.
Ditanya soal keseriusan memberantas mafia migas tersebut Hasto mengatakan akan mengkaji lagi persoalan ini.
“Nanti sepenuhnya diserahkan oleh pak Jokowi-JK dan nanti kita kaji lebih dalam lagi dan harus kita matangkan lagi,” jawabnya.
Hasto juga menyampaikan, masih banyak untuk menunggu respon dari masyarakat, karena tujuan yang disampaikan oleh Jokowi sebagai presiden terpilih yang berasal dari rakyat tentu saja partisiapsi publik, tentunya tanggapan apalagi terkait kebijakan yang sangat strategis, apalagi kepercayaan masyarakat akan diukur dari komposisi kabinet Jokowi – JK.
“Karena beliau sampaikan arsitektur terlebih dahulu untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat,”pungkasnya. (Pur)