Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Pembagian Tak Tepat Sasaran, Penerima Raskin Protes!

Pembagian Tak Tepat Sasaran, Penerima Raskin Protes!
* Lurah Parupuk Tabing, Syafrul

Padang, Obsessionnews – Warga penerima beras miskin (raskin) di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar) protes terhadap pembagian raskin, karena dinilai tidak merata. Sebahagian warga yang memiliki kartu sebagai syarat berhak mendapat raskin, justru mereka tidak menerima.

Protes warga memuncak ketika pembagian raskin berakhir sekitar pukul 11:00 WIB, padahal mereka sudah menunggu sejak pagi dengan harapan bisa mendapat raskin.

Adu mulut antara warga dengan Lurah Parupuk Tabing Syafrul bersama staf lurah yang lain terjadi begitu pembagian raskin berakhir. Petugas lurah langsung menutup pintu gudang yang menjadi tempat penyimpanan raskin.

Ketua RT 02 RW 08 Dodi Arianto
Ketua RT 02 RW 08 Dodi Arianto

Saat terjadi adu mulu, salah seorang warga Tuti mengajak warga penerima raskin supaya menimbang sendiri sesuai dengan jatah yang ditetapkan sebanyak 15 kilogram. Hal itu dilakukan untuk membantu petugas lurah yang menimbang beras, sehingga prosesnya lebih cepat. Namun keinginan itu tidak disanggupi Lurah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Mekanisme pembagian raskin pihak kelurahan diprotes Ketua RT 02 RW 08 Dodi Arianto karena dinilainya kurang tepat, karena meminta seluruh penerima raskin datang secara bersamaa.

“Misalnya pembagian raskin ditentukan harinya untuk warga masing-masing RT sehingga bisa meminimalisir terjadinya kekurangan,” ujar Dodi Arianto disela-sela pembagian raskin di kantor Lurah Parupuk Tabing, Senin (8/6).

Beras raskin1

Dodi menjelaskan, kepala keluarga di lingkungan RT nya masih ada yang tidak mendapat raskin, padahal mereka berhak menerima.

“Di lingkungan RT saya banyak yang tidak mendapat raskin yaitu sebanyak 30 kepala keluarga,” kata Dodi.

Dodi mencurigai, pembagian raskin di kelurahan itu tidak merata, karena sistemnya tidak berjalan semestinya dan tidak tepat sasaran. Akibat sistem demikian, warga yang berhak menerima raskin, akhirnya tidak mendapat jatah.

beras raskin2

Kondisi demikian diakui salah seorang warga bernama Delfian. Warga yang memiliki kartu penerima raskin itu sudah dua bulan ia tidak mendapat raskin. Ia sendiri tidak tau kenapa dia tidak mendapat raskin. Demikian juga pada saat ia datang ke kantor lurah dua hari kemudian untuk mempertanyakan jatah beras, ia harus menerima kenyataan. Lagi-lagi tidak mendapat raskin.

Menanggapi hal tersebut, Lurah Parupuk Tabing Syafrul menyangkal seluruh warga yang terdata mendapat jatah raskin, seluruhnya mendapat raskin. Masing-masing menerima sebanyak 15 kilogram.

bheras raskin3

Tahun ini jumlah kepala keluarga di kelurahan itu itu yang berhak menerima raskin berjumlah 596 kepala keluarga. Namun demikian, realitas yang ditemui di lapangan, masih ada warga yang tidak menerima, karena data jauh dari kebutuhan.

“Data yang kita miliki jumlah warga yang berhak menerima raskin lebih dari 1.000 kepala keluarga,” kata Syahrul.

Syafrul mengatakan, untuk mengatasi masalah itu, pihak kelurahan mengambil kebijakan bahwa bagi keluarga yang mendapat kartu tapi tidak mengambil beras, jatah beras bersangkutan diberikan kepada keluarga lain yang berhak menerimanya. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.