Sabtu, 20 April 24

Peluncuran Buku Kumpulan Cerpen ‘Dewi Ganesha’

Peluncuran Buku Kumpulan Cerpen ‘Dewi Ganesha’
* Buku kumpulan cerpen 'Dewi Ganesha' karya Suryadi (Bintang Rina) diluncurkan di kantor Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, Pare, Kediri, , Selasa (2/6/2015).

Kediri, Obsessionnews – Buku kumpulan cerpen Dewi Ganesha karya Suryadi (Bintang Rina) diluncurkan di kantor Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, Pare, Kediri, Jawa Timur, Selasa (2/6/2015). Sekitar 30-an peserta mengikuti acara itu sekaligus berdiskusi seputar proses kreatif pengarangnya. (Baca: FAM Indonesia Sebarkan Semangat Cinta Menulis)

Peserta terdiri dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang datang dari Malang, Kediri, Tulungagung dan Nganjuk. Dewi Ganesha secara resmi diluncurkan oleh Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela. (Baca: Aliya Nurlela Rilis Buku Cerpen ‘Sepucuk Surat Beku di Jendela’)

Suryadi, penulis buku kumpulan cerpen Dewi Ganesha menerima nasi tumpeng dari Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela
Suryadi, penulis buku kumpulan cerpen Dewi Ganesha menerima nasi tumpeng dari Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela

Pada kesempatan tersebut, Suryadi, 72 tahun, berbagi semangat dan motivasi pada peserta. Ia mengatakan, usia tidak menjadi penghalang seseorang berkarya. Dia yang tidak muda lagi mengaku tetap semangat menulis, sebab membuatnya awet muda.

“Saya menulis sejak SMA. Beberapa kali naskah saya pernah tidak jelas nasibnya. Bahkan ditolak penerbit mayor, juga ada yang diplagiat orang lain,” katanya dalam keterangan pers yang diterima obsessionnews.com, Rabu (3/6).

Suryadi yang berasal dari Kandangan, Malang, menuturkan, naskah-naskah yang pernah ditulisnya juga banyak hilang, karena ketika itu belum memiliki tempat menyimpan yang aman.

Dia juga pernah kehilangan semangat menulis, akibat banyaknya ujian yang dihadapinya. Bahkan, istrinya terang-terangan mengatakan kurang tertarik dengan karyanya, sampai dibaca pun tidak.

“Semangat saya muncul kembali ketika mengenal FAM Indonesia, aktif ikut kegiatan FAM hingga percaya diri untuk menerbitkan buku cerpen ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu Aliya Nurlela mengatakan, semangat yang dimiliki Suryadi harus ditiru generasi yang lebih muda. “Jangan mau kalah. Yang lebih tua saja sangat semangat berkarya, tentu yang muda harus lebih dari itu,” katanya. (Baca: FAM Indonesia Adakan Literasi di Tiga Kota)

Pada kesempatan itu Aliya Nurlela berbagi kiat menulis, di antaranya jangan memikirkan teori. “Menulis saja dulu. Seperti orang mau berenang, nyebur saja dulu ke kolam yang dangkal, nanti pelan-pelan bisa sendiri berenang,” katanya berfilosofi.

Selain itu, tuangkan apa saja yang ada dalam pikiran, konsisten menulis dan harus mempunyai keyakinan kelak akan mahir menulis.

“Tekun, bersungguh-sungguh, dan mempunyai tekad melahirkan buku, minimal satu buku seumur hidup,” tambahnya. (ARH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.