Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Peluang Ahok Satu atau Dua Putaran?

Peluang Ahok Satu atau Dua Putaran?

Jakarta, Obsessionnews – Direktur Eksekutif Polcomm Institute, Heri Budianto, menilai elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Djahaja Purnama (Ahok) masih tinggi. Apalagi kata Heri, dalam pesta demokrasi serentak 2017 nanti hanya dua calon head to head, maka diprediksi Ahok kemungkinan akan bisa unggul.

“Kalau head to head, Ahok bisa unggul, karena dari sisi infrastruktur Ahok menang. Sebagai incumbent Ahok memiliki perangkat-perangkat politik yang bisa mendorong infrastruktur politik. Apalagi dilihat karasteristrik pemilih di DKI itu lebih banyak pemilih cerdas,” ungkapnya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/2/2016).

Menurut Heri, pilihan masyarakat Jakarta identik dengan figur yang memiliki mental dan karakter tegas dan berani. “Tegas, Ahok punya itu, pemimpin harus berani mengambil resiko, Ahok punya itu, maka dia diuntungkan disisi itu,” tuturnya.

Heri Budianto2

Namun Heri juga mengatakan, kalau konstalasi politik pilkada Jakarta 2017 nanti mengusung tiga calon maka Ahok akan tarung lebih panjang. “Kalau tarung lebih panjang maka celah politik akan dimanfaatkan dan bisa saja nafas politik sangat pendek, karena kejenuhan politik, lalu kemudian lawan politik akan menggunakan senjata-senjata politik untuk membuka ruang-ruang kelemahan Ahok,” pungkasnya.

Jadi kata Heri, jika pilkada nanti melahirkan tiga kandidat maka sulit salah satu kandidat langsung memperoleh suara 50+1. “Tarungnya itu ada dua putaran. Kalau dua putaran kemungkinan besar nafas Ahok agak pendek,” tandasnya.

Lebih lanjut Heri mengatakan kalaupun hari ini Teman Ahok sudah mengumpulkan kurang lebih 700 ribu KTP tak lain bagian dari antisipasi politik jika parati tidak mengusung. “Saya kira itu antisipasi politik aja. Pergerakan politik untuk mengejar DKI 1 melalui partai tetap ada kan, sekarang mepetnya ke PDIP, Nasdem kan udah. Artinya PDIP dan Nasdem kan udah cukup,” terangnya.

Heri Budianto3

Saat ini muncul nama-nama nama bakal calon Gubernur Jakarta. Mereka antara lain, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Sandiaga Uno, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.

“Semua nama punya potensi cuma nanti kerja keras lawan. Ahok ini seperti Jokowi-Ahok melawan Foke waktu itu. Sedangkan jarak antara Ahok dan Kang Emil itu masih sangat jauh kalau hari ini survei dilakukan. Kalau anda tanya maka saya katakan Kang Emil bisa lawan tanding,” sebutnya.

Berdasarkan Survei Populi Center 13-17 Februaru 2016 lalu, menyatakan elektabilitas Ahok masih tertinggi yakni 52,2%, Disusul Ridwan Kamil 12%, Yusril 6% dan Adyaksa Dault 4,8%. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.