Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Pelaku Koperasi di Maluku Akui Akses Pinjaman Dana Bergulir LPDB Sangat Mudah

Pelaku Koperasi di Maluku Akui Akses Pinjaman Dana Bergulir LPDB Sangat Mudah
* Ketua Koperasi Anarie, Thomas Tetimelay dan Manager, Rut Kartini Mustamu berpoto bersama usai menerima kunjungan wartawan dari LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM.

Ambon, Obsessionnews.com – Thomas Tetimelay, Ketua Koperasi Anarie yang beralamat di Jln. Baru Batu Gong, RT 020/RW 04, Desa Passo, Kota Ambon mengaku akses pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sangat mudah. Hal itu didasarkan pada pengalamannya ketika pertama kali mengajukan pinjaman.

“Lebih mudah pinjamkan uang di LPDB dari pada di keuangan perbankan prosesnya agak berbelit-belit,” kata Thomas saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/2/2018).

Pada tahun 2010, Koperasi Anarie mengajukan pinjaman dana bergulir ke LPDB-KUMKM sebesar Rp 1 miliar. Sejak itulah jumlah anggota koperasi ini meningkat secara signifikan dari 26 bertambah menjadi 165 anggota dan 1035 calon anggota pada tahun 2018. Koperasi Anarie juga mampu mencatatkan peningkatan aset dan volume usaha.

“Anggota sangat terbantu dengan pinjaman itu, karena range waktu yang kita berikan untuk pinjaman bulanan itu sangat mudah. Tetapi di Maluku rata-rat angoota itu belum memahami bagaimana menjadi anggota dan manfaatnya,” ungkap Thomas.

Walaupun dengan sedikit kendala yang dihadapi misalnya soal pemanfaatan IT, Thomas sudah punya rencana mengajukan pinjaman dana bergulir tahap kedua kepada LPDB-KUMKM dengan nilai pinjaman sebesar Rp 500 juta. Dia yakin pinjaman itu dapat direalisasikan mengingat Koperasi Anarie di mata LPDB-KUMKM cukup dipercaya dari sisi pengembalian.

Koperasi Anarie berdiri sejak November 2002 dengan jumlah anggota ketika itu sebanyak 26 orang. Koperasi ini berdiri dilatarbelakangi oleh sulitnya ekonomi masyarakat pasca terjadi konflik tahun 1999. Sekarang di tangan Thomas, Koperasi Anarie telah berkembang, dengan melibatkan para pedagang kios, kaki lima, petani sayur dan nelayan sebagai anggota.

Di temui di hari yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Maluku, Syarif Bakri Asyathri mengungkapkan bahwa jumlah koperasi yang mengakses pinjaman dana bergulir di Maluku masih minim. Sulitnya akses informasi dan belum siapnya koperasi memenuhi persyarat menjadi faktor utama mengapa koperasi di Maluku belum banyak yang mengakses pinjaman dana bergulir.

“Jumlah koperasi yang mengakses pinjaman dana bergulir belum terlalu banyak.
Soal akses informasi untuk mendapatkan bantuan UPTD dana bergulir yang belum merata. Kedua soal kesiapan pelaku usaha dari segi persyaratan,” kata Syarif.

Meski begitu, Syarif mengapresiasi kinerja koperasi yang mengakses pinjaman dana bergulir yang dinilai cukup baik dari sisi pengembalian. Hal itu tidak lain karena mereka selalu selektif dalam memilih koperasi.

“Karena kami selektif untuk memastikan koperasi yang dibantu melalui dana bergulir ini memilki kemampuan mengembalikan. Jadi kita tidak sembarang, kita melihat aspek usahanya, kemudian prospeknya sehingga memastikan mereka punya kemampuan mengembalikan,” tukasnya. (MT)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.