Jumat, 26 April 24

Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Masih Membingungkan

Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Masih Membingungkan

Magelang – Bagi mereka yang menggeluti dunia pendidikan, tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah kurikulum. Dewasa ini di saat menggunakan kurtilas (kurikulum tiga belas), sebutan populer untuk kurikulum 2013, dunia pendidikan dibingungkan dengan kurikulum lama. Ya, kurikulum lama itu adalah kurikulum 2006 yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Di Magelang, Jawa Tengah, sebagian sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA masih menggunakan kurtilas. Ada juga sebagian sekolah yang kembali menggunakan kurikulum tahun 2006. Kurikulum 2006 digunakan masuk pergantian semester ini.

Guru dan siswa saat ini kewalahan untuk menyesuaikan kembali kurikulum yang mereka gunakan. Termasuk guru les privat atau bimbingan belajar (bimbel) juga kebingungan mengatur jadwal, karena sebagian muridnya ada yang di sekolahnya masih menggunakan kurtilas, dan sebagian lagi kembali menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP.

Salah satu guru les privat dan pemilik Bimbel Merasindo di Magelang, Iga Merapia, menuturkan, guru les tentunya kesulitan membagi murid yang menggunakan kurikulum 2006 dan kurtilas, karena materi pelajarannya berbeda jauh.

“Sebagian murid yang sekolah menggunakan kurikulum 2006 mengulang kembali materi pelajaran semester awal. Sebagian melanjutkan semester dua. Padahal dua kurikulum itu sistemnya berbeda,” katanya kepada Obsessionnews.com, Kamis (15/1/2015) sore.

Masing-masing kurikulum memiliki kelebihan dan kelemahan. Hanya saja sistemnya kurang efektif. Kurtilas yang biasanya berpedoman kerja kelompok bagi murid yang aktif membuat mereka lebih kritis. Tapi jika anak yang kurang aktif, mereka hanya mengandalkan temannya saja untuk mengerjakan tugas dari guru.

Sebagian murid yang sekolahnya kembali menggunakan kurikulum 2006 kesulitan untuk mencari buku pelajaran yang beredar di pasaran. Buku-buku pelajaran yang ada di pasaran kebanyakan kurtilas. Sementara murid yang menggunakan kurtilas terkendala terbatasnya buku paket dari sekolah. Bahkan beberapa murid belum kebagian buku pelajaran yang menggunakan kurtilas. (Anissa Nurul Kurniasari)

Related posts