Kamis, 25 April 24

Pedagang Pohon Pinang Marak Jelang 17 Agustus

Pedagang Pohon Pinang Marak Jelang 17 Agustus

Bandung, Obsessionnews.com – Pedagang tiang bendera dan kayu panjat pinang mulai marak di kota Bandung. Dari pantauan di lapangan, Sabtu (13/8/2016), sejumlah pedagang mulai merangsek memasuki komplek perumahan di kawasan Bandung, seperti halnya di kawasan Bandung Timur, perumahan Bumi Panyileukan, Bumi Harapan dan Bumi Orange, pedagang tiang bendera berdatangan silih berganti, sejak pagi hingga sore.

“Ya pak saya memilih hari Sabtu ini untuk memasuki komplek,  karena kalau hari kerja biasanya jarang penghuninya ada di rumah,  banyak yang bekerja,  sehingga sepi kalau dipakai berjualan, ” kata Agus pedangan tiang bendera ketika ditemui di komplek Bumi Panyileukan.

Agus dapat menjual sedikitnya 10-20 batang tiang bendera setiap hari Sabtu. Tiang bendera dari kayu sepanjang 3 meter yang dijualnya sengaja dicat merah putih untuk menarik pembeli.

“Tiang bendera ini saya jual dengan harga 20-30 ribu rupiah/batang dengan keuntungan ya sekitar 3-5 ribu setiap batangnya,  jadi sekitar 90 ribu setiap harinya cukuplah untuk resiko keluarga, “kata Agus yang mengaku setiap hari harus jalan kaki sejauh 10 km.

Sementara itu penjual kayu pohon pinang dan bambu untuk kegiatan panjat pinang pun mulai marak disepanjang ruas jalan Soekarno Hatta Bandung.

Sejumlah kawasan disepanjang ruas jalan ini yang terbilang masih ada ruang yang luas membuat sejumlah pedagang bambu sengaja membuat bambu dan pohon pinang untuk acara panjat pinang 17 Agustus mendatang sebagai hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 71 tahun.

“Kalau sekarang memang belum terlihat ramai pembeli,  namun tiga hari sampai hari h nya alhamdulillah selalu ada aja yang beli,  karena mereka sudah tahu tempat penjualannya, ” ujar Asep pedagang pohon pinang di kawasan Riung Bandung.

Asep mengaku harga bambu lebih murah dari pohon pinang,  yakni seharga 300-400 ribu/batang dengan ketinggian mencapai 10 meter,  namun untuk pohon pinang dipatok dengan harga 500-700 ribu,  karena pohon pinang masih langka dan cara pembuatannya bisa mencapai 5 hari dan berbeda dengan bambu yang bisa dikerjakannya dalam waktu maksimal 3 hari.  (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.