Selasa, 21 Maret 23

Peaceful Coexistence

Peaceful Coexistence

Oleh: Jaya Samantha, MABRURRA

Peaceful coexistence (hidup damai berdampingan dengan saling menghormati) adalah salah satu sila dari *DASA SILA BANDUNG* hasil Konfrensi Asia Afrika, Bandung 1955.

Indonesia khususnya juga dunia pada umumnya “MASIH TERJERAT” dalam KRISIS KONFLIK baik yang berbasis “SARA” maupun non SARA, antara lain: persaingan untuk mendominasi dan lain sebagainya, maka konsep hasil KAA Bandung 1955 tsb merupakan salah satu “cara” untuk meminimalisir potensi potensi konflik realistis yg ada.

Peaceful Coexistence pada teritorial NKRI hanya bisa terwujud, bilamana Pemimpin (Kepala Negara/Presiden) NKRI, BENAR BENAR SADAR penting nya meminalisir potensi konflik, punya political will yagg tinggi dan cakap atau terampil kemampuan kepemimpinan nya (capable).

NKRI yang sehat, kuat, dinamis serta maju hanya bisa terwujud, manakala NKRI sudah berada dalam tingkat “INTEGRASI” yang kokoh. justru integrasi akan terus melemah dikarenakan kecendrungan konflik di masyarakat semakin menguat. Konflik tinggi, integrasi rendah. Integrasi tinggi, konflik rendah.

Saat ini kita rasakan serta menyaksikan bersama bahwa kecendrungan kecendrungan terjadi nya konflik horizontal kian menguat bahkan terkesan dibuat jadi “SENJATA” pamungkas untuk menambah kekuasaan rejim joko jeka (perpu/UU Ormas) dengan praktek kebijakan (policy) dan keputusan (decision) seperti politik kolonial (pajak, control, teror) saja.

Keadaan seperti saat ini, telah terjadi pada era pemerintahan yang berlangsung lama yakni pada ORLA dan ORBA. Integrasi di kedua era tersebut adalah integrasi yg rapuh, meski bahaya disintegrasi (pemberontakan) berhasil di padamkan.

Kesimpulan nya bahwa NKRI akan kuat, andai INTEGRASI NKRI KUAT. KONFLIK yang tinggi maka Integrasi akan melemah dan bahaya akan terjadinya “disintegrasi” semakin menguat.

Mudah mudahan dalam waktu yang tak lama lagi NKRI memiliki Kepala Negara yang memadai untuk mengantarkan seluruh Rakyat NKRI kegerbang Cita-cita Proklamasi, setelah para Founding Father’s BERHASIL mengantarkan kegerbang Kemerdekaan NKRI.

 

Tabik hormat,
Salam MABRURRA (MAri Bela uRUsan Rakyat dan negaRA)
Nopember 2017.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.