Jumat, 19 April 24

PDI-P: Pernyataan Ketum Golkar Singgung Perasaan Megawati

PDI-P: Pernyataan Ketum Golkar Singgung Perasaan Megawati
* Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Obsessionnews.com –Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah membantah pernyataan politik Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

“Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Khofifah Indar Parawansa terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, dengan alasan Khofifah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu,” ungkap Basarah dalam keterangn tertulisnya, Selasa (26/6/2018).

Basarah menegaskan, ungkapan Airlangga tentang Jokowi pernah mengatakan dalam memilih calon gubernur tidak harus atas dasar kesamaan partai, adalah pernyataan yang menyinggung perasaan Ketua Umum PDI Perjuangan  Megawati Soekarnoputri, dan mengarah pada upaya adu domba antara Mega dengan Jokowi.

“Sikap  pribadi pak Jokowi terhadap Pilgub Jawa Timur setelah Puti Guntur Soekarno ditetapkan sebagai Cawagub Jawa Timur menggantikan Azwar Anas yang mengundurkan diri sudah sangat jelas. Sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilgub Jawa Timur saya dan Puti Guntur Soekarno sudah dua kali dipanggil bapak Jokowi secara khusus pada tanggal 13 Februari 2018 dan 14 Mei 2018 yang lalu,” ungkap Basarah.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Basarah, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Puti. Bahkan Jokowi memberikan arahan-arahan dan petunjuk cara untuk memenangkan pilgub Jatim.

“Setelah pertemuan kami berdua dengan Pak Jokowi langsung ditindaklanjuti dukungan dari seluruh relawan-relawan Jokowi yang ada di Jawa Timur,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menjelaskan bahwa dia kecewa karena Khofifah meninggalkan jabatan Menteri Sosial sebelum berakhir masa jabatan. Dan secara tegas Jokowi menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah.

Basarah menyoroti pernyataan Airlangga yang mengatakan sikap Jokowi dalam memilih Cagub tidak harus didasarkan atas persamaan partai. Hal tersebut adalah pernyataan yang memanas-manasi perasaan Mega. Apalagi Puti adalah keponakan Mega dan cucu pertama Presiden Soekarno (Bung Karno)

“Demikian juga dengan pernyataan Airlangga yang mengatakan bahwa alasan Pak Jokowi mendukung Khofifah karena telah mendukung dalam Pilpres 2014 juga seakan-akan menafikan keberadaan PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung Jokowi pada pilpres 2014. Harusnya, jika Airlangga Hartarto loyal pada Pak Jokowi, dia harus menjaga suasana kondusif dan menjaga kekompakan  antar partai pendukung Jokowi terutama dengan Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tempat Pak Jokowi dibesarkan,” jelasnya.

Basarah juga merasa yakin, bahwa Jokowi adalah tokoh yang sangat menghormati Bung Karno, Mega dan Guntur Soekarno, ayah Puti.

“Jadi tidak mungkin Jokowi tidak mendukung Puti dalam Pilgub Jawa Timur. Pada waktu Puti belum diputuskan sebagai Cawagub Jawa Timur mungkin saja Pak Jokowi tidak mendukung Gus Ipul dan Azwar Anas. Oleh karena itu seharusnya Airlangga meminta penjelasan ulang kepada Jokowi tentang siapa sebenarnya yang beliau dukung,” pungkasnya. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.