Jumat, 31 Maret 23

PDI-P Magelang Sepakat Pilih Megawati Lagi

PDI-P Magelang Sepakat Pilih Megawati Lagi

Magelang, Obsessionnews – PDI Perjuangan (PI-P) Kota Megalang sudah mantan mencalonkan Megawati Soekarnoputri untuk  dipilih kembali menjadi Ketua Umum pada Kongres PDI-P di Bali nanti. Keputusan bulat ini sudah ditetapkan di rapat kerja daerah (Rakerda) bersama semua DPC PDI-P di Jawa Tengah (Jateng).

“Di Rakerda semua  DPC Jawa Tengah itu sudah sepakat bahwa tetap Bu Megawati sebagai ketua umum langsung ditetapkan. Jadi, tim formatur tunggal. Kota Magelang ‘kan bagian dari Jawa tengah, jadi juga sama lah,” tegas Ketua DPC PDIP Kota Magelang, Budi Prayitno kepada Obsessionnews.com, Sabtu (4/4/2015).

Menurut Budi, keistimewaan Megawati adalah sebagai perekat internal partai di PDI-P yang tiada duanya. “Tidak ada lainnya dan minimal di Jawa Tengah sebagai penopang nasionalisme. Indonesia kecil kan Jawa Tengah. Dan saya yakin Bu Mega masih siap dan mampu pada aturan Partai,” jelas Ketua DPC PDI-P Magelang.

“Jawa Tengah tegak lurus instruksi Megawati. Kalau bukan Bu Mega, lalu siapa lagi yang mampu mempererat rasa gotong royong, rasa persaudaraan di internal PDI-P,” tuturnya mantap.

Saat Rakerda PDI-P bersama di Jawa Tengah yang lalu itu, menurut Budi, DPC Kota Magelang membawa penggembira satu bus dengan personil 60 orang dan ada yang membawa mobil pribadi. “Karena kami menginstruksikan fraksi wajib hadir di sana. Dengan tujuh anggota fraksi PDIP di dalamnya sebagai utusan. Di DPD Jawa Tengah ada posko di sana yang mencoba mengkoordinasikan seluruh Jateng. Namanya posko Tegak Lurus Megawati dari DPD Jawa Tengah,” paparnya.

Jokowi Tetap Jadi Petugas Partai
Bagaimana dengan kabar bahwa Jokowi juga sebagai salah satu calon ketua umum PDI-P? “Kalau soal Jokowi ada peluang atau tidak dalam kongres ini, ya keluar dari itu ya. Pak Jokowi saya pikir itu petugas partai sudah diamanatkan di presiden. Kita tidak bicara ada peluang atau tidak. Kalau pak Jokowi saya pikir juga ya kader partai yang sudah hafal dengan internal. Sudah diamanatkan di presiden ya sudah fokus di sana,” jawab Budi.

Apakah yang jadi ketua umum harus trah Soekarno? “Mengenai PDIP bukan partai kader tapi partai dinasti dari trah Soekarno tidak lah. Itu hak kami. Kami sudah mencoba untuk menjadi partai massa. Partai kader tetap partai kader dan hal lain daripada rebutan kekuasaan dengan banyak tokoh misalnya ya kadernya dibagi saja. Seperti pak Jokowi di presiden dan PDIP sudah sejak awal partai pemerintah,” jawabnya pula.

Lebih lanjut terkait sistem pemilu legislatif, Budi kurang setuju dengan sistem proporsional sekarang. “Malah kami berharap besok bukan lagi nomor urut. Ya kita wacanakan kembali ke partai. Yang pemilu legislatif itu pesertanya partai, bukan perorangan ya. Yang menyiapkan kader ya partai, bukan yang lainnya. Nomor urutnya di dalam partai sendiri. Kita berharap tetap partai kader. Partai massa yang mengarah pada partai kader yang kedepannya partai yang diharapkan oleh masyarakat,” tegasnya. (Nissa)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.