
Tangerang, Obsessionnews.com – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendorong dilakukan reformasi total koperasi. Melalui upaya reformasi ini, Produk Domestik Bruto (PDB) yang berhasil disumbang dari koperasi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal itu disampaikan Puspayoga pada acara Milad ke-4 dan 14 tahun beroperasi sekaligus peresmian kantor pusat Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) di kawasan Paramount Land, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (20/3/2017).
Untuk diketahui tahun 2016 koperasi mampu menyumbangkan PDB sebesar 4,41 persen atau meningkat dari sebelumnya yang hanya di atas 1 persen lebih. Sedangkan tahun depan, Menkop berharap capaiannya meningkat menjadi 5 persen.
“Untuk itu, kita harus terus kerja keras dengan terus menggulirkan program reformasi total koperasi,” kata Menkop UKM Puspayoga.
Ia menegaskan bahwa bila koperasi dikelola dengan baik dan benar akan memberikan sesuatu yang positif bagi pengurus dan anggota koperasi. Selain usaha koperasinya bisa menjadi berkembang dan besar, juga berdampak positif bagi perekonomian nasional.
Dalam acara ini, Puspayoga menyatakan apresiasinya atas keberpihakan Pemkab Tangerang dalam pengembangan koperasi dan UMKM di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Yang jelas, bila ada keberpihakan dari Pemda, maka KUMKM di satu wilayah akan maju dan berkembang. Tidak perlu membuat koperasi banyak-banyak di daerah, tapi sedikit koperasi saja namun berkualitas dan jumlah anggotanya banyak,” tandas Menkop.
Selain itu, Puspayoga pun mendukung penuh niat dari Kopsyah BMI untuk turut serta menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Secara kesehatan koperasi, Puspayoga sudah tidak meragukan Kopsyah BMI.
“Namun, saya memberi saran agar segera membenahi sistem onlinenya, atau IT. Karena, koperasi penyalur KUR itu IT-nya harus tersambung dengan online system di Kemenkeu dan Bank Indonesia. Segera berbenah IT agar bisa menjadi penyalur KUR. Saat ini, sudah ada 32 koperasi yang sedang kita kaji agar menjadi penyalur KUR,” jelas Menkop.
Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan, kinerja koperasinya telah berkembang dengan pesat dengan memiliki jumlah anggota 122.190 orang anggota, 516 orang karyawan pada empat kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.
“Modal sendiri sebesar Rp106 miliar, aset kelolaan sebesar Rp301 miliar, dan volume pinjaman keanggotaan antara Rp40-50 miliar perbulan dengan NPL relatif kecil hanya 0,4 persen,” papar Kamaruddin.
Kamaruddin juga menegaskan bahwa bila koperasi besar maka akan bisa bersaing dengan unit usaha lainnya, termasuk usaha besar.
“Kami butuh dana besar untuk terus berkembang. Selain terus mendorong orang untuk menjadi anggota koperasi dan menyimpan di koperasi, kami juga bermitra dengan sumber-sumber dana dari Rusia, AS, Belanda, dan Australia,” tukas dia.
Ia menyebutkan bahwa Kopsyah BMI masuk di pembiayaan sektor usaha yang tidak disentuh oleh perbankan, seperti sanitasi dan air. Bahkan, Kopsyah BMI memiliki pembiayaan perumahan tanpa uang muka bagi anggota. (Has)