Jumat, 19 April 24

PDAM Bandung Klaim Prestasi Meningkat Jelang Bantuan Belanda

PDAM Bandung Klaim Prestasi Meningkat Jelang Bantuan Belanda

Bandung, Obsessionnews – Direktur Umum PDAM Tirtawening, Cecep Ferdi, mengatakan didalam target 2015 ini Tirtawening mempunyai 11 parameter yang terdiri dari 8 parameter terkait dengan kinerja yang dinilai dari departemen keuangan dan tiga kinerja internal terkait bisnis air limbah.

Menurutnya, kinerja pertama dari target ditahun ini adalah rasio yang menggambarkan kecukupan tarif PDAM terhadap biaya dasarnya. Karena ditahun ini, Cecep menargetkan rasio sebesar 1,65 persen. Sementara untuk kehilangan air di 2015, hampir menurun menjadi 31, 69 persen dengan cakupan pelayanan meningkat dari tahun lalu dari 70 persen menjadi 75,88 persen.

“Rasio pegawai kita masih di angka 5 perseribu pelanggan, jadi artinya setiap 1000 pelanggan PDAM dilayani oleh lima karyawan,”ujarnya saat Bandung Menjawab di ruang media Balaikota Bandung, Kamis (9/7).

Untuk laba dari Tirtawening di tahun 2015 ini, ia menargetkan sebesar 35,453 M. hal itu merupakan laba sebelum pajak. Kemudian investasi dari tahun 2014 meningkat dari 48 Milliar menjadi 69 Milliar.

“Ini menunjukan pengeluaran untuk investasi kita, yang khusunya untuk pengembangan layanan distribusi air minum meningkat satu setengan kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

disdukcapil 1

Bantuan Belanda

Dalam kesempatan Bandung Menjawab itu juga, Cecep menjelaskan tentang bantuan hibah dari Belanda. Katanya hibah tersebut untuk empat tahun yang dilaksanakan secara bertahap dan tahun ini merupakan tahap persiapan. Proyek yang akan dimulai bulan September nanti, akan berfokus pada hal teknis seperti meningkatkan produksi air penambahan pelanggan.

Dengan hibah itu juga, Cecep akan menambah 120 proyek pembangunan terminal air untuk di daerah yang belum dilayani oleh PDAM lewat jalur perpipaan.
“Jadi di daerah sedang disurvey, menetukan lokasi-lokasi yang 120 ini,”katanya.

Dengan jumlah pipa yang terbatas dan belum melayani beberapa daerah, ia kan melakukan kontrak dengan pengelola air, yang ia harapkan adalah para Ketua RW. Karena dengan begitu, para RW akan mengelola tangki air yang akan dikirim nanti dan menjual persediaan air tersebut dengan harga terjangkau.

Selama empat tahun menerima bantuan hibah tersebut, Cecep menuturkan dana hibah ada yang berasal dari perusahaan air dam lembaga pendidik di Belanda termasuk dari Pemerintah setempat.

Cecep menjelaskan jika Hibah dari Pemerintah Belanda sekitar 4 Juta Euro, kemudian ada dua gabungan PDAM Belanda, Vitens Evides International (VEI) sekitar 15 ribu Euro, dari Universitas teknik Delft yang bekerjasama dengan ITB sekitar 100 ribu Euro dan terakhir dari Simavi sebesear 50 ribu Euro. “Jadi kurang lebih total hibahnya itu, 4 juta 650 ribu euro,”ucapnya.

Cecep juga menambahkan jika pembangunan itu diawasi oleh Belanda yang memang dikirim ke Bandung. menurutnya tim dari Belanda dalam tahap pertama ini sudah bekerja sejak dua bulan lalu. Tim dari universitas Delft datang untuk mengawasi dari pengembangan produksi, VEI dari segi distribusi,

Sementara Simavi sudah datang untuk berdiskusi yang tanggal 7 Agustus nanti akan datang putusan dari NGO Simavi untuk membicarakan strategi dan konten yang harus dilakukan dalam rangka Community Awareness Development. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.