Direktur Program Pangan Dunia PBB (WFP), David Beasley menyuarakan keprihatinan atas berlanjutnya kondisi kritis Muslim Rohingya di Myanmar.
Beasley kepada televisi BBC, Senin (15/1/2018), mengatakan Muslim Rohingya di Myanmar menanggung bencana yang bahkan tidak terbayang oleh manusia.
“Kondisi untuk memulangkan mereka ke Myanmar tidak berubah dan tidak kondusif,” tambahnya.
Direktur WFP menyatakan harapannya bahwa dengan bantuan organisasi lain, termasuk UNICEF, UNHCR dan Lsm-Lsm lokal, setidaknya makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pengungsi Rohingya akan tersedia.
“Kondisi kesehatan dan makanan di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh tidak baik,” ujarnya.
PBB dalam sebuah laporan menyatakan bahwa militer Myanmar sedang melakukan genosida terhadap Muslim Rohingya di negara tersebut.
Aneh, Myanmar Tolak Diinvestigasi PBB
Pemerintah Myanmar memberitahukan Yanghee Lee, Pelapor Khusus Hak Asasi Manusia PBB bahwa pihaknya tidak akan bersedia bekerjasama dengan Lee sampai akhir masa tugas pemerintahan ini dan tidak akan pernah memberi izin Pelapor Khusus HAM PBB itu masuk ke Myanmar.
Yanghee Lee dijadwalkan berkunjung ke Myanmar bulan Januari 2018 untuk melakukan investigasi dan evaluasi kondisi hak asasi manusia di Myanmar terutama terkait kasus pelanggaraan hak Muslimin Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
Lee mengatakan, penolakan pemerintah Myanmar untuk berkerjasama dengan PBB, dapat diduga sebagai indikasi adanya peristiwa-peristiwa buruk yang telah terjadi terhadap Muslimin Rohingya.
Kenyataannya, pemerintah dan militer Myanmar selalu menghalangi masuknya wartawan dan pelapor khusus HAM PBB ke wilayah negara itu supaya kondisi rumah-rumah warga Muslim Rohingya yang hangus terbakar dan rata dengan tanah, juga nasib mengenaskan yang menimpa mereka tidak sampai terpublikasi.
Sementara informasi yang diperoleh dari pengakuan para pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh dan perbatasan kedua negara, menunjukkan terjadinya aksi kejahatan kemanusiaan dan kekerasan di luar batas atas Muslimin Rohingya. Artinya pemerintah Myanmar tidak bisa berlepas tangan dari aksi kejahatan tersebut dengan cara menyembunyikannya.
Pasalnya, akibat kejahatan kemanusiaan yang dilakukan militer Myanmar dan kelompok Buddha ekstrem itu, warga Muslim Rohingya bukan saja harus kehilangan anggota keluarganya, bahkan menderita tekanan psikologis. Hal ini lebih banyak terjadi pada anak-anak dan perempuan Rohingya. (ParsToday)
Baca Juga:
- Kampret! Suu Kyi Malah Dukung Pembantaian Muslim Rohingya
- Ditemukan Kuburan Massal Muslim Rohingya di Myanmar
- Krisis Rohingya: Mereka yang Dipukuli dan Dibakar
- Siksa Muslim Rohingya, Tentara Myanmar Malah Dilindungi
- Muslim Rohingya Disiksa, Malaysia Ancam Tarik Investasinya di Myanmar
- Pemerintah Myanmar Sita Hasil Panen Petani Rohingya
- AS Cuma Kecam, Tidak Ada Inisiatif Akhiri Krisis Myanmar
- PBB Akui Pembantaian Sistematis Muslim Rohingya
- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Capai 590 Ribu
- Setiap Pekan 12.000 Anak-anak Rohingya Tiba di Kamp Penuh Sesak
- UNICEF Peringatkan Kondisi Buruk Pengungsi Rohingya
- Israel Akui Berperan dalam Genosida Muslim Rohingya
- PBB Sengaja ‘Diamkan’ Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar?
- PBB: Penyiksaan Muslim Rohingya, Mimpi Buruk Kemanusiaan
- Biadab! Orang Buddha Myanmar Halangi Bantuan Rohingya
- Muslim Rohingya Dibantai, Suu Kyi Masih Saja Menipu!
- Tragedi di Myanmar, Genosida Terorganisir terhadap Umat Islam
- Kampret! Mendagri India Usir Muslim Rohingya
- Pembantaian Muslim Myanmar, Contoh Nyata Genosida
- Pengungsi Rohingya Sebut Omongan Suu Kyi Penipuan!
- Serangan atas Muslim Berlanjut, Komandan Militer Myanmar Biadab!
- Forjim Bongkar Penyesatan Opini Kaum Liberal tentang Konflik Rohingya
- Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa-desa Muslim Rohingya
- Myanmar Tidak Ijinkan IRC Mengkases Muslim Rohingya
- UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya
- Negara-negara Islam Harus ‘Boikot’ Myanmar !!
- Bungkam, Aung San Suu Kyi Dikecam 5 Peraih Nobel Perdamaian
- Militer Myanmar Mulai Serang Masjid-masjid di Rakhine
- Pokok-pokok Pikiran Majelis Nasional KAHMI tentang Masalah Rohingya
- Forum Parlemen Dunia Kutuk Genosida Rohingya, India Marah
- Media Myanmar Sebarkan Berita Bohong Soal Rohingya
- The Telegraph: Militer Myanmar Bantai Muslim
- Tentara Myanmar Tembaki Ratusan Muslim Rohingya, Perempuan dan Anak-anak
- Pengacara Muslim Myanmar Tewas Diteror