
Jakarta, Obsessionnews – Sesuai hasil Munas Karateker yang digelar 12-14 Februari 2015 di Graha Insan Cita, akhirnya Ketua Umum Pengurus Besar Himpuan Mahasiswa Islam (PB HMI) Drg. Muhammad Arief Rosyid Hasan resmi melantik La Ode Sahrul Sadia sebagai Direktur Eksekutif Bakornas LTMI Baru di Gedung KAHMI Center, Jakarta, Minggu 10/5/2015).
Bakornas LTMI merupakan lembaga kekaryaan HMI, sebagaimana sebelumnya sempat vakum kemudian mendapat perhatian serius dari Ketua PB HMI. Menurut Arief dengan mengaktifkan serta menghidupkan kembali Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI) suatu keharusan mendesak yang berlandaskan konstitusi HMI itu sendiri yang mesti ditopang agar mampu beradaptasi terhadap perkembangan jaman kekinian.
Tujuan lainnya, kata Arief guna mengetahui seberapa besar animo kader berprofesi ilmu pengetahuan dan teknologi berkontrisbusi terhadap HMI. “Saya kira itu sangat mendesak karena era digital seperti ini juga harus ditopang dan ditunjang bagaimana organisasi itu bisa berdaptasi terhadap jamannya itu,” terangnya kepada Obsessionnews, Minggu.
“Karena hal itu saya kira kenapa kita terus mendorong kembali hadirnya LTMI karena kebutuhan jaman kemudian kebutuhan bagi orang-orang yang punya kompentensi khususnya dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga melalui wadah ini kita bisa mengedintifikasi seberapa besar sih HMI terhadap kader-kader itu,” tambahnya.

Arief juga mengakui lembaga kekariaan seperti di ITB, dan ITS serta beberapa kampus yang berbasis teknologi memiliki banyak kader yang berpotensi namun tidak terekrut. “Karena tadi itu sudah saya bahasakan di ITB di ITS dan beberapa kampus-kampus teknologi sesungguhnya banyak kader tapi karena wadahnya kemarin itu agak sedikit vakum sehingga potensinya terceceran gitu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menilai tidak ada salahnya kembali menghidupkan dan mengaktifkan lembaga yang fokus pada pegetahuan dan teknologi. Ia juga mengkritik persoalan kader yang tidak amanah dalam mengemban tanggung jawab kekaderan. Tapi Persoalan sebelumnya menurutnya cukup dijadikan pengalaman, sebab masih banyak kader yang mau bertanggungjawab.
“Saya kira potret yang tidak amanah ini cuman sebagian kecil saja sesungguhnya banyak kader-kader kita kalau diberi amanah cukup bertanggungjawab. Cuma memang ini seharusnya jadi pengalaman berharga buat kita buat seluruh teman-teman yang diberi amanah untuk tidak lalai terhadap amanahnya apalagi belakangan kita tau saudara kita ini keluar dari independesinya. Ini sungguh bagi kita wajah masam dari kader yang dikasih amanah kemudian tidak bertanggungjawab kemudian dicederai dengan bergaung diparati politik itu sudah jelas-jelas mencederai konstitusi dan indpendesi,” kritiknya.
Bagi Arief tetap mendukung lembaga-lembaga kekariaan yang ada di lembaga HMI. “Saya kira ya mensport sekali. Salah satu kepengurusan kita bagaimana lembaga profesi bisa hidup kembali salah satu programnya penyelesaian LTMI ini. Kita kemarin sempat buat lembaga ekonomi, dalam waktu yang tidak lama kita buat pendidikan mahasiswa Islam dan badan penelitian dan pengembangan. Artinya kebutuhan yang akan profesionlan di bidangnya itu sangat-sangat mendesak sehingga kita ada investasi kader,” tuturnya.

Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menilai korelasi kebutuhan zaman sedang membutuhkan orang-orang kualifikasi dan spesifikasi pengetahuan. Lembaga kekaderan Himpunan mahasiswa Islam patut membagun perannya dalam kemajuan bangsa. “Saya kira HMI kan sejak dulu mencetak orang-orang terbaik di bangsa ini, dimana-mana kita ada dan saya kira lembaga-lembaga profesi ini yang akan menjadi inkubator atau pabrik terwujudnya orang yang profesional,”katanya.
Di akhir kepengurusannya, Arief berharap LTMI menjadi wadah kekariaan bagi kader yang fokus pada isu pengetahuan dan teknologi. “Muda-mudahan LTMI ini bisa menjadi wadah perekat kader-kader yang selama ini fokus di isu-isu pengetahuan dan teknologi,” harapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi dan Sekretaris Jenderal Majelis Nasional KAHMI yang sempat hadir dalam pelantikan memberikan dukunganya terhadap pengurus LTMI yang baru saja dilantik.
“Pelantikan LTMI kami sangat mendukung sebab pertama Bakornas itu adalah kader utama dari HMI tidak kader kelas dua, jadi kedua justru adalah lembaga kekariaan Bakornas LTMI itu beriorentasi agar kader HMI lebih profesional sesuai dengan pekerjaan dan profesi mereka masing-masing jadi harus dikembangkan secara serius. Yang ketiga kader-keder yang berfikir profesional cerdas seperti yang dikembangkan Bakornas seperti bakornas LTMI, tegas Yoga.
Pelantikan LTMI juga dihadiri Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) salah satunya Sekretaris Jenderal Majelis (KAHMI), Pengurus Besar HMI, dan para Kader HMI di bidang kekariaan. (Asma)