Jumat, 19 April 24

Pawai Nusantara Meriahkan Padang Fair 2015

Pawai Nusantara Meriahkan Padang Fair 2015
* Gandang Tasa dan Tabuik, Kota Pariaman

Padang, Obsesionnews – Pawai budaya 24 kota di Sumatera menjadi pembuka Padang Fair 2015 di GOR Agussalim, Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Masing kota menampilkan budaya khas daerah masing-masing

Kota Langsa, Sabang dan Lhoksemawe serta Subussalam Aceh ikut berpartisipasi memeriahkan Padang Fair 2015 dengan menampilkan baju khas daerah setempat.

Pawai khas daerah Subulussalam, Aceh
Pawai khas daerah Subulussalam, Aceh

Kota Pariaman, Sumbar yang terekenal sebagai kota Tabuik ikut ambil bagian dengan gendang Tasanya berikut replika Tabuik yang menjadi icon pariwisata daerah setempat.

Padang Fair 2015 yang dipusatkan di GOR Agussalim Padang, dimulai Jum’at (24/4-3/5). Kegiatan yang diadakan setiap tahun menjadi agenda rutin Pemerintah (Pemko) Padang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Kota Padang.

 Pawai khas daerah Langsa Aceh
Pawai khas daerah Langsa Aceh

Selama Padang Fair, sejumlah hiburan ditampilkan, seperti lagu minang, randai dan lomba qasidah. Mulai tahun ini, Pemko Padang menyediakan tempat bagi pengrajin batu akik untuk memasarkan produk mereka kepada pengunjung yang datang selama Padang Fair 2015.

Pawai budaya
Pawai budaya

Sejak Kamis (23/4) 24 walikota se Sumatera berada di Padang, Sumatera Barat untuk membahas peran birokrasi dalam percepatan investasi daerah di Era Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Selama tiga hari hingga Sabtu (25/4), agenda tersebut menjadi topik bahasan selama Musyawarah Komisariat Wilayah I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

Penanaman pohan oleh Walikota Padang dan pelepasan penyu-

 

 Penanaman pohan oleh Walikota Padang dan pelepasan penyu
Penanaman pohan oleh Walikota Padang dan pelepasan penyu

Usai Musyawarah Komisariat Wilayah I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dibuka, 24 walikota se Sumatera menamam pohon di kawasan Pantai Purus dan pelepasan 100 penyu. Pohon yang ditanam masing-masing walikota seluruhnya berbeda sesuai dengan jenis pohon yang mereka sukai. (Musthofa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.