Kamis, 25 April 24

Paslon Jokowi-Ma’ruf Dominasi Pembicaraan Positif di Medsos

Paslon Jokowi-Ma’ruf Dominasi Pembicaraan Positif di Medsos
* Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saat mengambil nomor undian di kantor KPU, Jakarta. (Foto: antaranews.com).

Jakarta, Obsessionnews.com – ForuMedsoSehat belum merilis hasil penelitian yang dilakukan awal Desember 2018. Hasil penelitian itu menyatakan bahwa volume percakapan seputar pasangan capres-cawapres peserta Pemilu 2019 sangat besar dan mendominasi percakapan di media sosial (medsos). 

Percakapan itu melibatkan sebanyak 55,620 akun dan 206,907 tweets dari kedua kubu paslon. Dikatakan jumlah akun dan tweets seputar paslon Jokowi-KH Ma’ruf Amin lebih besar, yaitu sekitar 2.3 kali dari jumlah akun dan tweets seputar paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Namun secara keseluruhan, menurut juru bicara ForuMedsoSehat Jeffry Dinomo, pembicaraan positif pada pasangan Jokowi-Ma’ruf lebih tinggi daripada Prabowo-Sandi. Sedangkan, untuk pembicaraan negatif kepada kedua paslon cenderung berimbang dan pembicaraan netral tentang Prabowo-Sandi lebih tinggi dari Jokowi-Ma’ruf.

“Melihat dari perilaku interaksinya, di mana 1 original post direspons rata-rata lebih banyak dari kluster pendukung paslon Prabowo-Sandi, dapat diindikasikan perilaku di kluster paslon Prabowo-Sandi terindikasi cyber troops, sementara kluster pendukung paslon Jokowi-Ma’ruf terindikasi dukungan individu,” kata Jeffry di Jakarta, Senin (17/12/2018).

Jeffry mengungkapkan bahwa pada kedua kluster pendukung dijumpai suspicious behavior karena cukup banyak ditemukan partisipan yang berasal dari akun-akun yang jumlah follower di bawah 50 dan usia akun di bawah 6 bulan. Beberapa di antaranya banyak yang baru lahir di bulan Desember. 

“Terdapat 3.8% akun yang terlibat di kluster Jokowi-Ma’ruf dan terindikasi, sedangkan 4.9% akun yang terlibat di kluster Prabowo-Sandi yang terindikasi. Secara prosentase terhadap keterlibatan di masing-masing akun, kluster Prabowo-Sandi prosentase suspicious account lebih besar,” ungkapnya.

Ia menerangkan suatu topik terpopuler yang diberitakan di medsos akan mengundang pengguna medsos untuk menyimak, menyebarkan serta ikut terlibat dalam percakapan di topik tersebut. Hal itu mengakibatkan topik tersebut semakin membesar, apalagi diberitakan media besar.

Menyadari peran besar medsos dalam penyebaran informasi serta mempengaruhi penggunanya itulah yang menyebabkan aktivitas kampanye kerap menggunakan medsos, baik itu kampanye pemasaran, kampanye sosial serta kampanye politik. 

Konten-konten dan percakapan di medsos kemudian masuk ke dalam narasi dan strategi serta taktik kampanye yang didesain untuk memenangkan misi kampanye serta tak jarang untuk menjatuhkan kompetitor.

Tak jarang sebuah topik menjadi populer baik secara natural karena digerakan oleh desain kampanye untuk menjadi populer. Dalam misi kampanye tersebut membawa konten-konten tertentu dengan maksud-maksud tertentu juga, dan ada kalanya tak lepas dari penyebaran informasi hoaks untuk kepentingan kampanye.

Jeffry bersama kawan-kawan pegiat medsos menginisiasi terbentuknya ForuMedsoSehat. Forum ini telah diluncurkan dengan bertujuan untuk mengkampanyekan “Cerdas Bermedia Sosial” bagi masyarakat, termasuk media massa. Media massa dan media sosial sangat terkait erat.

Di awal terbentuknya, ForuMedsoSehat diinisiasi P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), lembaga monitoring Politicawave Jakarta, GDI Lab Jakarta dan BFI Technologies Bandung serta media teknologi Tek.id. Jeffry mempersilakan lembaga mana pun yang mempunyai perhatian yang sama akan medsos yang sehat ikut bergabung. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.