
Jakarta, Obsessionnews – Jelang pelaksanaan Kongres Partai Demokrat pada 11-13 Mei di Surabaya, kondisi di internal Partai besutan SBY ini sudah terlihat goyah dan mengalami perpecahan. Sebab, tujuh orang Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat melayangkan somasi terhadap para elitnya di Dewan Pengurus Pusat (DPP).
Hal ini seolah menandakan kekhwatiran Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang meminta kepada Pemerintah agar Demokrat jangan di Golkarkan bisa saja benar. Permintaan Ibas disampaikan pada saat Presiden Joko Widodo mengadakan rapat konsultasi bersama pimpinan DPR.
Menanggapi hal itu, Politisi Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika menilai, sebenarnya tidak ada istilah pemerintah meng-Golkaran Partai Demokrat dengan melakukan campur tangan. Yang ada kata Pasek, justru para elit Demokratlah yang sebenarnya telah meng-Golkar-kan Partainya sendiri, sehingga terjadi perpecahan di dalamnya.
”Saya kira nggak ada urusan dengan digolkarkan dan lain-lain. Yang dimasalahkan apa? Kan karena di Pelaksana tugas ? Siapa yang melakukan Pelaksana tugas? Apakah Pemerintah? Atau justru Ibas dan Syarief Hasan?” ujar Gede Pasek kepada Obsessionnews, Kamis (23/4/2015).
Diketahui para pengurus DPC melayangkan somasi kepada Ibas dan Ketua Harian Demokrat Syarif Hasan. Mereka melawan elitnya sendiri karena dipecat dari jabatan ketua DPC secara sepihak. Ibas dan Syarif kemudian menunjuk Pelaksana Tugas atau ketua sementara sebagai penggantinya.
Menurut Pasek, tindakan elit Partai Demokrat ini terlalu arogan dan merasa selalu benar sendiri. Mereka kata Pasek kerap mencari kambing hitam untuk menyalahkan orang lain yang dituding telah merusak Demokrat. Padahal kerusakan Demokrat dipicu karena ulah elitnya sendiri.
”Nah kebiasaan lempar tanggung jawab dan menyalahkan orang lain adalah bentuk nyata dari karakter mau menang sendiri,” terangnya.
Mestinya kata Pasek, jika ada kader partai yang dianggap telah menyalahi aturan, dipanggil lebih dulu. Diselesaikan secara kekeluargaan karena mereka adalah bagian dari keluarga besar Partai Demokrat. Bila mengatasi persoalan seperti itu tidak bisa, Pasek ragu Demokrat bisa ikut mengatasi persoalan bangsa.
“Kalau sok berkuasa terus kan pasti ada perlawanan dan itu karena ulah oknum DPP bukan ulah orang luar. Kalau selesaikan urusan Plt saja tidak mampu apalagi mau urus negara,” tutupnya.
Mereka yang melakukan Somasi adalah Ketua DPC Demokrat asal Jawa Timur, dari Kabupaten Nganjuk, Kota Surabaya dan Kota Pasuruan. Sedangkan dari Jawa Tengah, ada dari Ketua DPC Kabupaten Purbalingg, Batang, Semarang dan dan Salatiga.
Menurut pengakuan Syarif, ketujuh pengurus DPC ini dipecat karena dianggap tidak becus mengurus Partai Demokrat. Terutama dalam mengawal Pilkada 2014, dimana Partai Demokrat mengalamani penurunan suara yang signifikan. Bahkan Syarif menuding ada ketua DPC yang sudah berani menggelapkan uang sanksi. (Albar)