Jakarta – Setelah pemilihan presiden berlangsung damai pada Rabu (09/07), pasar saham melonjak dan rupiah juga menguat pada pagi ini mencerminkan adanya antusiasme pasar terhadap ekonomi Indonesia. Diharapkan terus memberikan sentimen positif, siapa pun presiden terpilih hasil hitungan KPU, 22 Juli mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (10/7/2014) hingga pukul 11.30 WIB terpantau menguat lebih dari 2% dikisaran 5.130.
Sementara itu, menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga menguat di level Rp11.500 per dolar Amerika Serikat, setelah pada pekan lalu melemah hingga Rp12.000 per dolar.
Tren kenaikan sebetulnya sudah terlihat beberapa hari sebelum pemilu presiden berlangsung, kata ekonom INDEF, Enny Sri Hartati kepada wartawan BBC Christine Franciska.
“Pasar menyambut baik perubahan dan mereka mengapresiasi penyelenggaraan pilpres yang berlangsung damai,” katanya.
Sejumlah analis menilai bahwa keunggulan Joko Widodo dalam Klik hasil hitung cepat pilpres mempengaruhi euforia pasar ini.
“Joko Widodo tampak sudah menang pemilu presiden di Indonesia dan ada harapan yang tinggi bahwa dia akan memulai reformasi ekonomi,” kata Gareth Leather dari Capital Economics, seperti dikutip Reuters.
Namun, Enny mengatakan pasar secara reaktif pasti akan mengapresiasi siapa pun kandidat yang terpilih nanti.
“Dua kandidat sudah memaparkan platform ekonomi, dan tidak ada program dari dua belah pihak yang mendapat penolakan dari pasar,” jelasnya.
Dia menilai tren naik ini akan bersifat sementara karena belum ada perubahan berarti dari kebijakan ekonomi Indonesia.
“Pasar uang dan pasar modal, nature-nya memang responsif. Selama dua pekan mendatang menjelang keputusan KPU, pasti akan ada dinamika,” jelasnya. (BBC)
