Rabu, 24 April 24

PARMUSI Gelar Pesantren Ramadhan Bareng Muhajirin Rohingya

PARMUSI Gelar Pesantren Ramadhan Bareng Muhajirin Rohingya

Jakarta, Obsessionnews – PP Organisasi Persaudaraan Muslimim Indonesia (PARMUSI) mengisi kegiatan di bulan Ramadhan sebulan penuh bareng muhajirin Rohingya di kamp pengungsian Kuala Cangkoi, Aceh Utara, Nangro Aceh Darussalam.

“Insya Allah, selama Ramadhan PP PARMUSI akan melaksanakan buka puasa dan sahur bareng, sholat berjama’ah, Pesantren Ramadhan, dan kegiatan sosial lainnya,” ujar Ketua Umum PP PARMUSI, H. Usamah Hisyam, Senin (15/06/2015).

Lebih lanjut, Usamah menambahkan, PP PARMUSI akan menanggung kebutuhan sahur dan berbuka puasa bagi 1.747 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang kini ditampung di empat wilayah di Aceh.

Sebelumnya, PP Parmusi, 27 Mei yang lalu, telah membantu dana Rp100 juta dan juga mengantar bantuan logistik untuk muhajirin Rohingnya. Mereka berencana merintis sekolah sederhana untuk membantu anak-anak pengungsi mendapat pendidikan. (Baca juga: Parmusi Bantu 100 Juta ke Pengungsi Rohingya di Aceh)

Ketum Parmusi Usamah Hisyam bersama pengungsi Rohingya (1)

Parmusi juga mengajak umat muslim Indonesia membantu pengungsi Rohingya. Sebab para pengungsi itu terpaksa meninggalkan kampung halaman dan harta benda mereka. Kini sedikitnya ada 1.747 pengungsi Bangladesh dan Rohingya di Aceh. Dari jumlah tersebut, 1.002 orang merupakan pengungsi Rohingya. Sisanya, 747 orang, adalah imigran asal Bangladesh. (Baca juga: Parmusi Dirikan Pesantren Pengungsi Rohingnya di Aceh)

“Saya mengetuk hati umat muslim atas ijin Allah untuk berpartisipasi aktif dalam program Save Help Muhajirin Rohingya yang dilaksanakan PP PARMUSI (Persaudaraan Muslim Indonesia) telah terlaksana sejak Rabu 27 Mei 2015 lalu. Salurkan zakat, infak, dan sadaqah Anda ke rekening Save Help Muhajirin Rohingya (PARMUSI) Bank Mandiri no rek 122 00 0696525,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam juga telah diterima langsung Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (3/6/2015). Usamah melaporkan hasil kunjungan ke Banda Aceh untuk pengungsi Rohingya beberapa hari lalu. (Baca juga: Ketum Parmusi Laporkan Soal Rohingya ke Jokowi)

jokowi-dan-istri-ibadah-umroh-498x330

“Saya sebagai Ketua Umum Parmusi menyampaikan kepada bapak Presiden bahwa kondisi yang dilakukan pemerintah sudah bagus dari lima kabupaten, empat kabupaten sudah bagus. Hanya satu yang di Lhoksukon yang butuh perhatian optimal dari pemerintah, dan bapak Presiden mengatakan Insya Allah akan memberikan perhatian memperbaiki lebih optimal lagi, karena memang bantuan logistik sudah cukup dari berbagai masyarakat, LSM, NGO. Hanya manajemen pengelolaan pengungsian yang harus ditata ulang di Lhoksukon. Kalau di daerah-daerah lain sudah sangat baik,” kata Usamah kepada wartawan usai diterima Presiden.

Kedua, lanjut Usamah, dirinya juga melaporkan memberikan padangan perlunya ada bank wakaf untuk didirikan. “Parmusi siap bekerjasama. Bank wakaf ini dalam rangka memberikan kucuran pembiayaan modal kepada UMKM agar ekonomi kita bergerak ke depan. Jadi, kita sedang berupaya mendirikan bank wakaf, Parmusi akan bekerjasama dengan pakar-pakar di bidang syariah untuk memulai berdirinya bank wakaf di Indonesia,” jelasnya.

Jadi, tandas Usamah, manajemen pengungsi terutama yang di Lhoksukon itu tempat tinggalnya, kemudian dapur umum dan juga tempat-tempat kebersihan, toilet yang kurang optimal dan juga kegiatan mereka di lokasi pengungsi ini harus terarah.

“Dalam arti perlu ada pendidikan, terutama masalah pendidikan bahasa, karena mereka tidak tahu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, karena mereka mayoritas umat Islam ya bahasa Arab lah. Ada kegiatan dan juga treatment agar mereka bisa pulih secara kejiwaan,” tandasnya.

“Saya kira ini yang perlu ditangani karena kita tidak tahu berapa lama mereka ada di situ, di Aceh. Tentu pemerintah sekarang sedang melakukan upaya yang lebih optimal penanganan dan upaya-upaya untuk melakukan diplomasi ke berbagai negara untuk lebih memanusiakan warga Rohingya,” tambahnya.
Menurut Usamah, langkah kemanusiaan dengan membantu pengungsi Rohingya tersebut harus dilakukan karena kita menerapkan sila pertama Pancasila, ketuhanan, kemudian kemanusiaan dan peradaban di dunia ini kan masalah kemanusiaan semakin menjadi perhatian, menjadi nilai-nilai universal yang harus kita perjuangkan,” tegasnya.

“Kita tidak melihat etnisnya dan sebagainya. Manusia perahu saja dulu puluhan ribu dari Vietnam, apalagi ini dari Rohingya kita sebagai umat Islam terbesar di dunia tentunya harus memberikan perhatian ekstra lebih. Warga masyarakat Alhamdulillah, sudah memberikan perhatian yang cukup, pemerintah juga memberikan perhatian, cuma khusus di Lhoksukon perlu ditingkatkan lebih optimal,” paparnya

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.