Jakarta, Obsessionnews.com – Politisi senior Partai Golkar Ridwan Hisjam telah meluncurkan buku baru berjudul Reformasi paradigma baru Partai Golkar membangun Platform Revolusi Industri 4.0 dan Konten Pemilih Milenial di Hotel Indonesia, Kempinski, Minggu (10/11/2019).
Baca juga:
Ridwan Hisjam: Golkar Perlu Reformasi Jilid 2
Buku ini berisi tentang keharusan Partai Golkar untuk merubah paradigma barunya sejak era reformasi yang kini dinilai sudah tidak lagi relevan. Hal ini menyangkut stigma Golkar sebagai partainya orangtua. Bukan lagi partai yang mewakili semangat juang para kaum milenial.
“Sejak era reformasi Golkar selalu dicapnya sebagai partainya orangtua, Golkar pasca reformasi belum bisa melakukan pendekatan baru untuk merangkul kalangan milenial, strategi politik Partai Golkar masih memakai cara yang lama,” ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, bila Golkar ingin tampil sebagai pemenang Pemilu, maka sudah menjadi keharusan Golkar harus banyak diisi oleh kalangan anak muda. Sebab tidak dipungkiri bahwa pemilih milenial pada Pemilu 2019 sudah mencapai 50%, dan diprediksi pada 2024 akan bertambah menjadi 70%.
“Golkar harus bisa memanfaatkan bonus demografi, di mana Indonesia menjadi negara yang paling banyak bonus demografinya. Hal itu tidak mungkin terjadi kalau Golkar tidak peka terhadap revolusi industri 4.0,” jelasnya.
Mau tidak mau kata Ridwan, perubahan paradigma baru Partai Golkar untuk menyasar kalangan milenial harus menjadi sebuah keputusan partai dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk selanjutnya bisa disahkan dalam keputusan Munas Golkar Desember mendatang.
“Perubahan paradigma itu harus menjadi sebuah gerakan bagi seluruh kader Golkar dan diputuskan dalam forum Rapimnas yang akan datang,” jelasnya.
Sementara itu, politisi Partai Golkar Agung Laksono yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, buku yang baru saja diluncurkan ini merupakan bentuk kecintaan Ridwan terhadap Golkar. Sabagai orang lama yang menggeluti dunia politik, Ridwan ingin menjadikan Golkar sebagai partai pemenang pemilu dengan paradima barunya.
“Saya kira ini bagus, ada kegelisahan dari Ridwan Hisjam melihat Golkar saat ini, kegelisahan itu sudah ia ungkapkan dalam sebuah buku kecil yang isinya Golkar perlu menyasar dan memperhatikan pemilih milenial,” jelasnya.
Agung sangat setuju jika, paradigma baru Partai Golkar harus bisa menjadi sebuah keputusan partai, yang nantinya wajib ditaati oleh semua kader. Mau tidak mau Golkar harus merubah strategi politiknya, tidak boleh menggunakan cara-cara yang lama. Melainkan cara-cara baru yang lebih komprehensif. (Albar)
