Sabtu, 20 April 24

Para Wali Allah dari Kalangan Dhuafa

Para Wali Allah dari Kalangan Dhuafa
* Ilustrasi dhuafa. (Foto: AFP)

Jelas benar apa yang disampaikan teladan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan menampar kita yang seringkali memandang rendah orang lain dan merasa diri kita lebih tinggi dari orang lain.

Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan bahwa di antara umatnya ada orang-orang yang memiliki tampilan buruk dalam pandangan orang lain, sehingga meraka kerap dicibir dan diusir. Namun sebaliknya, dalam pandangan Allah subhanahu wa ta’ala, mereka memiliki kemuliaan di sisi-Nya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رب أشعث مدفوع بالأبواب لو أقسم على الله لأبره

“Berapa banyak orang yang rambutnya kusut dan tertolak di pintu-pintu (manusia), namun sekiranya ia bersumpah atas nama Allah niscaya Allah pun mengabulkannya,” (HR Muslim).

Dalam syarahnya pada bab Fadhl al-Dhu’afa` wa al-Khamilin (Keutamaan Kalangan Duafa dan Tersembunyi), Imam al-Nawawi menjelaskan hadits itu sebagai berikut:

“Maknanya, sekiranya orang itu bersumpah untuk terjadinya sesuatu maka Allah pun merealisasikannya, sebagai bentuk pemuliaan terhadap orang tersebut dengan mengabulkan permintaannya dan juga untuk menjaganya agar tidak menyelisihi sumpahnya. Hal tersebut karena tingginya kedudukan orang itu di sisi Allah, meskipun ia hina dalam pandangan manusia. Dijelaskan pula bahwa makna ‘sumpah’ di sini maksudnya adalah ‘doa’.” [Syarh Shahih Muslim, vol. XVI, hlm. 174.]

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.