Sabtu, 20 April 24

Para Tokoh Agama Diundang JK, ke Mana UAS, UAH, dan Aa Gym?

Para Tokoh Agama Diundang JK, ke Mana UAS, UAH, dan Aa Gym?
* Pertemuan JK dengan para tokoh agama. (Foto: Medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pasca pilpres 2019, suhu politik nasional belum juga redam, sebaliknya justru kian memanas. Pasalnya, kedua kubu pasangan capres-cawapres sama-sama mengklaim sebagai pemanang. Para elite takut jika nantinya terjadi kericuhan antar kedua kubu karena merasa tidak mendapat keadilan.

Atas dasar itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengundang para tokoh agama serta pimpinan ormas Islam untuk membahas upaya rekonsiliasi pasca pilpres, agar tidak terjadi gejolak. Pertemuan berlangsung di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Senin (22/4/2019) malam.

 

Baca juga:

Pemilu Dibalas Nyawa, Kenapa Tak Ada Tim Dokter yang Menjaga?

33 Pengawas Pemilu 2019 Meninggal dalam Tegakkan Demokrasi

Dirugikan di Pemilu 2019, Tempuh Jalur Hukum

 

Hadir dalam Silaturrahmi di antaranya Ketua Umum Muhammadiyah KH Haedar Nasir, Ketua PBNU KH Said Agil Siraj, Ketua ICMI Prof Jimly Assiddiq , Tokoh NU KH Solahuddin Wahid, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar, Prof Din Syamsuddin, Mahfud MD, Komaruddin Hidayat, serta Pimpinan Hidayatullah Nasirul Haq, Ketua Sarikat Islam Indonesia Hamdan Zoelva, Persis dan Tarbiyah Islamiyah.

JK mengatakan, ada beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana mengatasi permasalahan yang terjadi pada pemilu 2019 secara damai. Jika pun ada persoalan JK mengatakan harus diselesaikan secara konstitusional, bukan main hakim sendiri.

“Pemilu ini harus diselesaikan dengan baik, dengan jujur dan juga agar masyarakat tenang. Semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi apa pun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK. Jangan ada yang berbuat sendiri sendiri,” kata JK usai pertemuan tersebut.

Hal selanjutnya yang dibahas yakni baik JK dan juga para pimpinan ormas Islam sepakat menjalankan organisasi dengan pikiran jangka panjang bagaimana Islam di Indonesia tetap moderat dan penuh toleransi, dan juga melaksanakan amal ibadah yang baik. Terutama tak lama lagi, umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan.

Bersama para tokoh agama dan pimpinan ormas Islam, JK berharap agar tidak ada perselisihan yang terjadi hanya karena Pemilu semata. JK meminta para pemuka agama ini ikut mengajak masyarakat agar selalu melakukan kebaikan, bukan malah memprovokasi.

“Kita semua berusaha sebaik-baiknya. Dan itu inti dari pembicaraan kita. Semoga masyarakat tertib dan menunggu dengan sabar tanggal 22 (Mei) tanpa berbuat kekerasan atau pun perselisihan,” ujarnya.

JK juga menyarankan agar kedua kandidat capres yang bertarung di Pilpres 2019 dapat saling bertemu. Hal itu untuk mencairkan suasana agar para pendukungnya juga dapat mencontoh paslon yang didukungnya.

“Tentu diharapkan tadi makin cepat, makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo. Itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu. Sehingga rekonsiliasi dan juga nanti ada pertemuan berikutnya dengan pihak-pihak yang lain,” kata JK.

Namun dari pertemuan itu ada yang menganjal, jika JK menginginkan adanya perdamaian antar dua kubu, kenapa para tokoh agama pendukung Prabowo Subianto tak diundang, seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), Ustaz Adi Hidayat (UAH), dan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Mereka tidak diundang atau memang tidak datang. Padahal kehadiran mereka juga sangat diperlukan. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.