Jakarta, Obsessionnews – Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadapi tantangan terberat dalam menjaring calon potensial. Tantangan itu berupa adanya kekhawatiran mengalami kriminalisasi seperti yang terjadi pada pimpinan sebelumnya.
“Memang Pansel sekarang ini tantangan justru lebih besar karena apa yang terjadi di KPK waktu itu mungkin membuat beberapa calon potensial berpikir dua kali,” ungkap Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, di Jakarta, Senin (1/6/2015).
Namun hal itu tidak membuat Pansel patah arang. Berbagai cara akan dilakukan demi mendapatkan calon pimpinan KPK sesuai yang diharapkan, salah satunya dengan menggandeng lembaga-lembaga strategis.
“Sebetulnya kendalanya mungkin lebih karena kekhawatiran aja, tapi itu kami akan atasi dengan berusaha proaktif mencari kandidat,” ujar Betti.
Betti mengaku pihaknya sudah mendata nama-nama calon potensial untuk diajak mengikuti seleksi komisioner KPK. Calon potensial dimaksud adalah orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi.
“Jadi Pansel KPK selain umumkan pendaftaran, kami juga melakukan langkah-langkah khusus untuk menjaring kandidat potensial,” papar dia.
Pansel KPK akan mulai membuka pendaftaran calon pimpinan KPK pada 5-24 Juni 2015. Seleksi akan dilakukan dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara terhadap semu kandidat tanpa kecuali.
Hasilnya hanya delapan nama calon akan dipilih, untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mendapat persetujuan pada 31 Agustus 2015.
Presiden selanjutnya meneruskan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan. Dari delapan nama tersebut DPR hanya akan memilih empat orang plus satu orang diantara Busyro dan Robby yang sudah mengikuti seleksi terlebih dulu. (Has)