
Rapiudin
Jakarta- Panitia Kerja (Panja) Vaksin Flu Burung DPR masih terus melakukan pembahasan mengenai kelanjutan proyek pembuatan vaksin flu burung yang saat ini terhenti. Selain berencana memanggil Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Panja juga mewacanakan untuk mengundang ahli dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Hal itu diungkapkan anggota Panja Vaksin Flu Burung Komisi IX DPR, Poempida Hidayatullah di Jakarta, Rabu (17/4).
“Pemanggilan terhadap Bareskrim Mabes Polri itu untuk mengetahui perkembangan kasus hukum dan kemungkinan ada temuan-temuan baru dari proyek pembuatan vaksin flu burung tersebut,” ujarnya.
Menurut Poempida, DPR tidak ingin terburu-buru mengeluarkan rekomendasi agar proyek pembuatan vaksin flu burung itu dilanjutkan. Sebab, DPR tidak ingin mengambil risiko yang akan muncul di kemudian hari jika proyek dilanjutkan tanpa ada pembahasan yang menyeluruh terkait anggaran dan penuntasan kasus hukum menyangkut proyek tersebut.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, proyek tersebut sebenarnya tidak menguntungkan secara bisnis. Sebab, pengadaan proyek ini dari pemerintah dan vaksin diberikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kalau memang proyek ini menguntungkan, kenapa harus pakai uang negara,” katanya.
Terkait dengan proyek tersebut, lanjut Poempida, pihaknya akan mengusahakan mengundang ahli dari WHO yang mengerti tentang vaksin tersebut. Sejumlah pertanyaan akan dilayangkan anggota Panja kepada ahli dar I WHO tersebut,
“Apakah memang sudah demikian pentingnya sehingga harus dibuatkan proyek pengadaan vaksin flu burung. Kalau toh dianggap sangat penting, apakah biayanya sebesar Rp 2,4 triliun. Inilah yang akan kami gali dari ahli WHO tersebut,” terang Poempida. (rud)