Sabtu, 20 April 24

Panglima TNI Klarifikasi Kasus Baku Tembak Anggota TNI dan Polisi

Panglima TNI Klarifikasi Kasus Baku Tembak Anggota TNI dan Polisi

Jakarta, Obsessionnews – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa benar pada 13 November 2015 telah terjadi aksi penembakan terhadap Prajurit TNI, anggota Detasemen Intelijen Kodam III/Siliwangi oleh anggota Buser Polres Muara Enim di wilayah Lubuk Linggau yang mengakibatkan 2 (dua) Prajurit TNI luka-luka yaitu Kapten Chb Edi, terkena tembak di bagian perut kanan dan Serda Denden terkena tembak di bagian paha.

Dalam peristiwa ini, benar bahwa anggota tersebut bersama rekannya dalam 1 tim sebanyak delapan orang di bawah pimpinan Kapten Edi, sedang melaksanakan tugas satuan dengan dilengkapi surat perintah, melaksanakan pengejaran terhadap pelaku pencurian mobil milik Puskopad Kodam III/Siliwangi yang dicuri dan dijual kepada komplotan penadah mobil curian di wilayah Lampung.

Terkait hal kejadian tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa sebelumnya Satuan Den Intel Kodam III/Siliwangi telah melakukan langkah-langkah, antara lain membuat laporan kepolisian tentang hilangnya kendaraan tersebut ke Polrestabes Bandung. Kemudian membantu mencari dan melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian mobil tersebut atasnama Yudas di Jl. Otista  Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

“Selanjutnya melakukan koordinasi awal dengan unit Intel  Kodim Lubuk Linggau, untuk melakukan penjajakan terhadap lokasi keberadaan mobil curian,” jelas Panglima TNI yang didampingi Kasad, Wakasal dan Aspers Kasau dalam jumpa pers di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (15/11/2015), etrkait insiden baku tembak antara anggota TNI dan polisi di Lubuk Linggau, SUmatera Selatan.

Pang TNI-- 2

Dalam pelaksanaan tugasnya, Den Intel Kodam III/Siliwangi telah berhasil menangkap tiga orang pelaku sindikat pencurian dan penadahan mobil, antara lain Herman di daerah Lampung, Edi di Muara Enin dan Triono (pecatan anggota Polri) di Prabumulih.

Selanjutnya, dalam pengembangan untuk menangkap pelaku atasnama Deni, saat melakukan pengendapan  sasaran di wilayah Lubuk Linggau, telah didatangi lima unit mobil, dikepung dan disergap oleh Buser Muara Enim, dan saat itulah terjadi aksi penembakan oleh anggota Buser terhadap tim TNI dalam posisi tiarap yang mengakibatkan 2 anggota TNI luka tembak.

“Perlu ditegaskan pula bahwa anggota TNI tidak melakukan perlawanan sama sekali saat disergap dan di lucuti senjatanya, karena memang sedang fokus melaksanakan tugas dan tidak memiliki latar  belakang masalah dengan pihak kepolisian, sehingga semua yang diperintahkan oleh anggota Buser Polres dipatuhi dan di ikuti (tiarap, angkat tangan dan dilucuti senjata sekalipun,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Kejadian kedua di tempat berbeda yaitu di RS Umum Daerah Siti Aisiah. Sekitar pukul 00.00 WIB, anggota Den Intel Kodam III/Siliwangi tiba di RSUD Siti Aisiah untuk melihat 2 korban aksi penembakan. Namun saat itu telah ada 2 anggota Polres Muara Enim. Tiba-tiba 2 anggota Polres tersebut mengeluarkan senjata organiknya.

“Begitu melihat anggota Polres mengeluarkan senjata, anggota Den Intel segera melakukan tindakan pengamanan. Tetapi anggota Polres tersebut melakukan perlawanan sehingga senjata api tersebut meletus kearah bawah sehingga rekoset dan mengenai kaki salah seorang anggota Polres,” terangnya. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.