Jumat, 24 Maret 23

Panglima TNI: Ada 7 Langkah untuk Kuasai Indonesia

Panglima TNI: Ada 7 Langkah untuk Kuasai Indonesia

Press Release

Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, kita harus waspada terhadap disintegrasi bangsa dan jangan sampai terpecah belah. Namun, justru harus jadi contoh dalam keberagamaan, bahasa, suku, adat dan budaya. Dan kalau kita lengah, dapat dikendalikan oleh negara lain.

“Ada tujuh langkah untuk menguasai Indonesia. Pertama; hancurkan perekonomian nasional, Kedua; lemahkan ketahanan pangan, Ketiga; kuasai arus informasi dan hancurkan moral, Keempat; pengaruhi gaya hidup dan perilaku, Kelima; marakkan industri seks, narkoba dan miras, Keenam; lemahkan fungsi keluarga maupun sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, dan Ketujuh; tumbuhkan faham radikal dan separatisme serta ciptakan friksi di mata masyarakat,” tutur Panglima TNI, Senin (3/4/2017).

Hal ini ditegaskan Panglima TNI pada acara Dies Natalis ke-56, Wisuda Sarjana dan Magister Universitas Prof. DR. Moestopo (beragama) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (3/4). Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak Mahasiswa dan calon Alumnus Universitas Prof. DR. Moestopo untuk menciptakan Indonesia sebagai bangsa pemenang dalam menghadapi kompetisi global.

Di samping itu, lanjut Panglima TNI, kelebihan sumber daya dan energi yang dimiliki Indonesia dapat menimbulkan ancaman dari luar karena kondisi seperti ini menyebabkan negara-negara lain menjadi iri terhadap Indonesia, “Saat ini populasi penduduk dunia tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, maka hal ini dapat memicu krisis dan ancaman yang akan dihadapi penduduk dunia di masa mendatang,” jelasnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa Indonesia bukan negara agama, tetapi semua warga Indonesia wajib mempunyai agama yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan sila pertama pada Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. “Siapa pun boleh menjadi pemuka agama yang penting tetap ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dan saling menghormati,” katanya.

Ia pun memaparkan, sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, Pancasila harus diamalkan, dikongkritkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia kuat karena mempunyai Pancasila yang menjadi dasar negara. “Saya yakin dengan hal itu kita punya pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada, serta bisa percaya diri menyongsong masa depan,” imbuhnya.

Di akhir ceramahnya Panglima TNImenyampaikan kebanggaannya kepada seluruh Mahasiswa, Sarjana dan Magister Universitas Moestopo (beragama) dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya dengan dilandasi semangat juang dan faham kebangsaan, seperti yang contohkan oleh pendiri perguruan tinggi ini.

“Prof. DR. Moestopo selain sebagai seorang dokter gigi, beliau juga ikut berjuang dalam pembebasan Irian Barat. Saya titipkan masa depan Indonesia kepada kalian semua, mari kita ciptakan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Asintel Panglima Benny Indra P., Asops Panglima TNI Mayjen TNI L. Pusung, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Rektor Universitas Moestopo (beragama) Prof. Dr. Rudy Harjanto., M.Sn dan segenap civitas Kampus Universitas Moestopo (Beragama).

Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.