Kamis, 25 April 24

Pangan Olahan Efektif Turunkan Konsumsi Beras

Pangan Olahan Efektif Turunkan Konsumsi Beras

Padang, Obsessionnews – Produksi pangan olahan yang dibuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menekan konsumsi beras di Sumatera Barat (Sumbar). Semakin banyak UMKM yang mengolah bahan pangan untuk diproduksi, maka bisa meningkatkan surplus beras daerah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Effendi mengatakan, mengkunsi pangan olahan selain beras, selain dapat mengenyangkan, juga menyehatkan.

“Semakin banyak masyarakat mengkonsumsi pangan bukan beras seperti pangan olahan, tentu konsumsi beras akan menurun. Bisa juga menyehatkan dan dapat meningkatkan angka surplus beras di Sumbar,” kata Effendi usai mengikuti diskusi Forum Koordinasi Pengembangan Ekonomi tentang pengembangan industri pengolahan pangan di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (16/11).

Effendi mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumbar tengah mengembangkan pangan olahan. Pengembangannya melalui program kerjasama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, karena sejalan dengan program diversifikasi pangan.

“Program kegiatan itu sangat baik dan sinkron dengan program kegiatan yang ada di Badan Ketahanan Pangan,” katanya.

Selain mengdorong peningkatan konsumsi pangan olahan dalam rangka menurunkan konsumsi beras, upaya mengurangi konsumsi beras dengan beralih mengkunsi olahan pangan sudah mulai digalakkan sejak lima tahun terakhir.

Upaya penurunan konsumsi beras dilakukan dengan menggalakkan program rumah pangan lestari. Program itu pada dasarnya menumbuhkembangkan minat masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman kebutuhan pangan.

Effendi mengatakan, setelah program itu dimulai, hasilnya memuaskan dan mampu menurunkan konsumsi beras masyarakat Sumbar. Penurunana konsumsi beras mencapai 10 kilogram/kapita/tahun.

“Pada 2010, konsumsi beras Sumbar mencapai 123 Kilogram/kapita/tahun. Awal 2015 turun menjadi 113 Kilogram/kapita/tahun,” kata Effendi.

Ditargetkan hingga akhir 2015, konsumsi beras masyarakat menjadi 111 Kilogram/kapita/tahun. Upaya itu akan terus dilakukan hingga 80 Kilogram/kapita/tahun. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.