
Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menegaskan sikap politik Partainya untuk berkoalisi atau mendukung kepala daerah tidak bisa disamakan dengan sikap politik partai di tingkat nasional.
Ia mengatakan, meski PAN saat ini menjadi salah satu partai pendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla bukan berarti sikap PAN harus sama dalam menentukan pilihan politik dalam mendukung kepala daerah.
Misalnya kata dia, dalam Pilkada DKI, sikap PAN jelas tidak akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur DKI. Meski mayoritas partai pendukung pemerintah mendukung Ahok.
“Jadi jangan diartikan kalau kita tidak mendukung Ahok, seolah-olah dianggap tidak mendukung Jokowi. Ini pemahaman yang keliru,” ujar Yandri saat dihubungi, Minggu (19/2/2017).
Pernyataan Yandri ini sekaligus untuk menanggapi permintaan dari PDI-P agar PAN gabung dengan partai pendukung pemerintah yang lain untuk mendukung Ahok sebagai gubernur dalam putaran kedua nanti.
“Saya kira kalau berpikir demikian Pak Jokowi yang rugi untuk mau diseret-seret ke masalah koalisi pilkada di DKI,” jelasnya.
Menurutnya, PDI-P tidak perlu menilai seolah-olah PAN tidak mendukung pemerintah. Sebab, Jokowi sebagai Presiden sudah mengatakan, dirinya bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2017. Artinya, tidak ada intervensi atau keharusan untuk mendukung pilihan yang sama.
Sejak awal Yandri mengatakan, PAN konsisten tidak akan mendukung Ahok. Banyak hal yang menjadi pertimbangan. salah satunya adalah mementingkan suara konstituen PAN di akar rumput.
“Kami tidak ingin konstituen kami terbuang gara-gara Pilkada DKI, sementara kami harus mempersiapkan Pilkada 2018, dan Pileg, Pilpres 2019. Itu yang lebih penting bagi kami,” jelasnya. (Albar)