Sabtu, 20 April 24

Osman Gazi Ahli Perang dan Pendiri Kerajaan Islam Ottoman

Osman Gazi Ahli Perang dan Pendiri Kerajaan Islam Ottoman
* Osman Gazi. (sumber foto: internethaber.com)

Obsessionnews.com – Tahukah Anda siapa Osman Gazi? Dialah tokoh legendaris yang membangun fondasi kerajaan Islam Ottoman yang berkembang di lebih dari 3 benua dan memerintah selama lebih dari 600 tahun.

Osman Gazi, putra Ertuğrul, lahir pada tahun 1258, tepat pada tahun pengepungan Mongol di Baghdad. Ayahnya telah memerintah wilayah kecil sebagai adipati atau Bey di Söğüt, membela perbatasan Seljuk terhadap serangan Bizantium.

Ketika Ertuğrul Bey meninggal, Osman menjadi pemimpin suku Kayi dan mulai memperluas perbatasan wilayah ayahnya. Osman Gazi dikenal sebagai ahli dalam perang dan perdamaian dengan orang-orang Mongol yang melancarkan teror di seluruh Anatolia. Banyak pengungsi menemukan rumah di Beylic of Osman, meningkatkan jumlah prajurit di sukunya.

Dikutip dari Ilmfeed, Selasa (26/11/2019) menurut legenda, Osman bermimpi di mana cabang-cabang pohon tumbuh darinya dan menutupi daerah-daerah di Eropa, Asia dan Afrika. Angin bertiup yang mengarahkan dedaunan pohon ke arah Konstantinopel, ibu kota masa depan Kekaisaran Ottoman.

Sekitar sepuluh tahun setelah ia menjadi Bey, Osman secara simbolis menciptakan negara merdeka ketika ia menolak pembayaran upeti kepada kaisar Mongol dan memulai konflik panjang untuk tanah-tanah Bizantium.

Osman dan anak buahnya merebut benteng-benteng dan kota-kota penting Eskişehir, İnönü, Bilecik, dan akhirnya Yenişehir, tempat ia mendirikan ibu kota untuk negara Utsmaniyah yang baru. Ini memberi Ottoman basis yang kuat untuk mengepung Bursa.

Meskipun Osman telah dengan cepat memperoleh tanah sejak 1288, terutama pedesaan dengan orang-orang nomaden. Namun, pada tahun 1326 menandai titik balik dengan kematian Osman, yang hidup cukup lama untuk mendengar penyerahan Bursa setelah pengepungan selama 5 tahun.

Dia menjadikan ibu kota Negara Ottoman, yang membuatnya menjadi pemain kunci dalam peristiwa yang mempengaruhi Timur Tengah, Eropa dan Afrika. Menurut legenda, ini adalah pesan terakhir Osman kepada putranya Orhan:

Anakku, aku sekarat; dan aku mati tanpa penyesalan, karena aku meninggalkan penerus sepertimu. Jadilah adil; cinta kebaikan, dan tunjukkan belas kasihan. Berikan perlindungan yang sama untuk semua subyek Anda, dan memperpanjang hukum Nabi Saw. Itulah tugas pangeran di bumi; dan dengan demikian membawa pada mereka berkat dari Surga.

Sebagai seorang penguasa dan komandan, Osman menerima kesetiaan dan rasa hormat yang besar. Dia dikenal adil dalam keputusan dan perlakuannya terhadap semua warga negara, tanpa memandang etnis atau agama.

Osman memerintahkan putranya untuk menguburnya di Bursa, dan makamnya, seperti warisan, masih berdiri hingga ratusan tahun kemudian. (Vin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.