
Gia
New York-Konsumen Amerika Serikat (AS) sangat menyukai kopi Indonesia karena rasanya yang khas, sifatnya yang spesial dan eksotis, serta variasi jenisnya yang beragam, baik jenis kopi maupun penyajiannya, terutama penyajian model seduhnya. Tak heran kalau Cafe “Kopi-Kopi” yang berlokasi di New York, AS ramai dikunjungi oleh warga AS selain tentunya warga Indonesia sendiri. Seperti siaran pers Kemendag, Kamis (11/6). cafe ‘Kopi-Kopi” ini merupakan cafe pertama yang dimiliki oleh orang Indonesia dan hanya menyajikan kopi asli Indonesia.
Pemilik Cafe Kopi-Kopi, Elizabeth Lapadula, mengatakan bahwa produk kopi organik dan kopi yang berasal dari daerah tertentu dengan cita rasa yang khas (specialty) sangat diminati di pasar AS. Wamendag mengutarakan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk bisa memasuki pasar AS, yaitu jaringan yang kuat dengan sesama cafe; kerja sama dengan importir kopi green-bean’, perusahaan roaster, dan para barista; serta pemasaran yang tepat bagi masyarakat AS. Hal senada pun diungkapkan oleh
Sukses kopi Indonesia juga diakui Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti saat bertemu Ketua American Indonesia Chamber of Commerce, Wayne Forrest yang melihat cerahnya pasar kopi Indonesia di Amerika Utara termasuk Amerika Serikat. Wamendag menuturkan bahwa masih banyak konsumen AS yang menggunakan istilah “java” untuk menyebut kopi khusus berkualitas tinggi. Seperti jika mereka ingin menyebut kopi khusus dari negara lain seperti Nikaragua, konsumen AS akan menyebutnya Nicaragua-Java. “Ini mencerminkan kopi Indonesia, yang identik dengan “java”, dinilai berkualitas tinggi oleh masyarakat AS,” terangnya.
Menurut Bayu masyarakat Amerika Utara termasuk Amerika Serikat menaruh minat yang tinggi terhadap beberapa jenis speciality coffee Indonesia seperti kopi Mandailing, Gayo, dan Lintong dari Sumatera; kopi Bajawa dari Flores; kopi Kintamani dari Bali; kopi Toraja dan Celebes dari Sulawesi; serta kopi Wamena dari Papua.
Selain itu, konsumen di pasar Amerika saat ini juga terdapat kecenderungan peningkatan kopi organik dan fair trade. “Masyarakat setempat juga semakin memahami speciality coffee Indonesia yang beragam, dan hal ini terlihat dari tumbuhnya permintaan kopi Indonesia di AS tahun lalu sebesar 20%,” jelasnya.
Bayu menambahkan bahwa para importir Amerika sangat berharap atas tambahan pasokan jenis-jenis kopi tersebut dan kemungkinan untuk mendapatkan jenis-jenis kopi yang lain. “Diperkirakan saat ini, pasokan kopi jenis khusus tersebut telah mencapai 40% dari kopi yang diimpor AS dari Indonesia,” jelasnya. Ekspor kopi Indonesia ke AS dalam 3 tahun terakhir mencapai USD 400 juta dari total ekspor kopi Indonesia yang mencapai sekitar USD 1 miliar.