Jakarta, Obsessionnews – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menggandeng Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengembangkan pasar modal syariah dengan pemberian insentif yang mengarah pada kemudahan pengenaan pungutan hingga proses initial public offering (IPO).
“Kami akan bicara dengan Kemenkeu, apakah ada hal lain yang bisa diberikan insentif. Misalnya, iuran tahunan dari produk syariah, emiten yang menerbitkan produk syariah, dan lain-lain. Ini masih wacana,” ungkap Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Menurutnya, tahun 2015 ini merupakan tahunnya industri pasar modal syariah. Karenanya OJK ingin mendorong pengembangan seluruh produk berbasis syariah agar industri tersebut dapat berkembang dengan baik.
“Sebagai regulator, OJK akan melakukan upaya yang maksimal, agar pasar modal syariah berkembang lebih baik. Pengawas akan memberikan suasana yang kondusif,” ujar dia.
Dikatakan, sebenarnya kondisi sosial dan budaya di Indonesia yang mayoritas Islam merupakan modal yang potensial bagi perkembangan industri pasar modal syariah. Namun sayangnya hingga saat ini porsi pasar modal syariah justru masih kecil.
Hal itu ditandani dengan sedikitnya suplay produk syariah dan perkembangan infrastrukturnya yang juga belum cukup memadahi. “Masih relatif kecil, suplai produk belum banyak dan infrastrukturnya juga belum memadai,” ujar dia. (Kukuh Budiman)
