Sabtu, 20 April 24

Obsesi Ahmad Muzani Menjadikan DPR Kuat

Obsesi Ahmad Muzani Menjadikan DPR Kuat

Jakarta, Obsessionnews – Menjadi anggota DPR merupakan obsesinya sejak kecil. Ahmad Muzani mulai tertarik pada dunia politik ketika masih duduk di bangku SD. Ia sering diajak ibunya menonton kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 1977 di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Ketika itu dia terkagum-kagum menyaksikan orasi para juru kampanye (jurkam) yang membakar semangat ribuan massa. (Baca: Sekjen Gerindra: KPK Harus Dipertahankan)

Pemilu 1977 itu sangat berkesan dalam hatinya. Muzani lantas sering membaca profil tokoh-tokoh politik di majalah. Kemudian dia bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia (PII). Di organisasi ini Muzani banyak memperoleh ilmu yang bermanfaat, yakni berpidato, menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan, berdiskusi, dan lain sebagainya. Sejak aktif di PII Muzani mempunyai banyak teman.

Pergaulannya semakin luas ketika dia hijrah ke Jakarta dan menjadi wartawan Majalah Amanah pada tahun 1989. Setelah itu bekerja sebagai penyiar radio Ramako dan wartawan Tabloid Target.

Keinginannya terjun ke dunia politik terwujud di era reformasi. Muzani ikut membidani kelahiran Partai Bintang Reformasi (PBR) yang dipimpin dai sejuta umat KH Zainuddin MZ pada 2002. Muzani duduk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBR. Partai ini peserta Pemilu 2004, dan Muzani dipercaya menjadi calon anggota legislatif (caleg). Namun, sayang, saat itu dewi fortuna belum berpihak pada dirinya. Ia tak berhasil menjadi anggota DPR.

Kegagalannya menjadi wakil rakyat tak membuat semangatnya patah. Pada 2008 Muzani bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal partai besutan Prabowo Subianto itu hingga kini. Melalui kendaraan Gerindra inilah Muzani terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu 2009 dari daerah pemilihan (dapil) Lampung I yang meliputi Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesawaran, dan Metro. Ia ditempatkan di Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi dan informatika.

Masih menggunakan kendaraan partai yang sama, alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Khaldun, Jakarta, ini kembali mendapat kepercayaan menjadi anggota DPR pada Pemilu 2019 dari dapil Lampung I. Ia tetap duduk di Komisi I. Selain itu Muzani juga dipercaya menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPR.

Pria kelahiran Tegal, Jateng , 15 Juli 1968, ini memiliki jiwa nasionalime yang tinggi. Dia menginkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri dari ribuan pulau tetap utuh. Menurutnya, salah satu elemen penting yang menjaga NKRI adalah TNI.

“TNI berperanan besar menjaga keutuhan NKRI. Oleh karena itu, TNI harus memiliki persenjataan yang modern. Selain itu kesejahteraan anggota TNI harus meningkat, agar dapat fokus menjalankan tugasnya. Saya terus-menerus memperjuangkan agar TNI memiliki persenjataan modern dan juga memperjuangkan kesejahteraan anggota TNI meningkat dari waktu ke waktu,” kata Muzani kepada obsessionnews.com di Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Obsesi lainnya adalah menjadikan lembaga DPR menjadi kuat dalam melakukan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Saat ini, katanya, DPR lemah. Hal ini antara lain terlihat pemerintah dengan mudah memperoleh pinjaman modal dari luar negeri sebesar US$3 miliar untuk tiga bank tanpa persetujuan DPR. Padahal semestinya pinjaman modal luar negeri itu harus disetujui DPR.

Selain itu lemahnya DPR juga tercermin dari minimnya Undang-Undang (UU) yang dihasilkan. Hal ini karena terjadinya perseteruan tajam antara para anggota DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Seperti diketahui, KMP yang terdiri dari Gerindra, PAN, Golkar, PKS, dan PPP pendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Sedangkan KIH yang terdiri dari PDI-P, PKB, NasDem, dan Hanura pengusung Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK). Pilpres tersebut dimenangkan Jokowi – JK. Karena jagoannya kalah, KMP mengambil sikap sebagai oposisi pada pemerintah.

Menurut Muzani, DPR sengaja dibuat lemah dengan cara memecah belah para anggota Dewan. Pecahnya Golkar dan PPP menjadi dua kubu, yakni kubu pro pemerintah dan kubu kontra pemerintah, ikut berpengaruh besar pada DPR dalam membuat berbagai keputusan strategis.

Hal lain yang menjadi obsesi Muzani adalah Gerindra memenangkan Pemilu 2019 mendatang. Dalam Pemilu 2009 Gerindra memperoleh 26 kursi di DPR dan berada di peringkat 8. Sedangkan pada Pemilu 2014 perolehan suaranya meningkat tajam dan memperoleh 73 kursi di DPR dan menduduki tiga besar.

“Insya Allah saya optimis lewat kerja keras Gerindra akan semakin dicintai rakyat dan memenangkan Pemilu 2019,” tuturnya.

Muzani menikah dengan Himmatul Aliyah dan dikaruniai empat anak. Ia mengakui kesuksesannya dalam kariernya berkat peran keluarga. “Keluarga sumber kekuatan saya. Keluarga sumber inspirasi saya. Keluarga membuat saya bersemangat bekerja,” cetusnya.

Selain keluarga, yang juga menjadi sumber inspirasi baginya adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Muzani mengagumi Soedirman yang dalam usia muda, 27 tahun, telah menjadi jenderal dan Panglima besar. “Soedirman sosok yang hebat dan ikhlas berjuang. Dia dengan tulus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan tanpa menikmati hasil perjuangannya karena meninggal dunia dalam usia muda. Apa yang dilakukannya itu menjadi amal ibadah. Ketulusannya dalam berjuang itu menginspirasi langkah-langkah saya,” tuturnya.

Sebagai anggota DPR dan pejabat teras Gerindra, Muzani sangat sibuk. Untuk menjaga kesehatan ia selalu menyisihkan waktu berolah raga joging dan bersepeda.

Selain berolah raga, pria yang ramah ini juga hobi berwisata kuliner. Ia tak memiliki pantangan menyantap makanan apapun, yang penting halal. (Arif RH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.