Jakarta, Obsessionnews – Kegagalan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meloloskan Undang-Undang keamanan senjata menjadi kekecewaan terbesar selama masa jabatannya. Dalam sebuah wawancara, dia resah karena tak membuat kemajuan bahkan ketika berhadapan dengan sejumlah pembunuhan massal.
Seperti dilansir BBC, meski tersisa 18 bulan masa jabatan, Obama berjanji bakal terus mencoba meloloskan Undang-Undang tersebut.
Pengendalian senjata, memang membuat Obama frustasi dan terhambat kinerjanya sejak pertama kali duduk sebagai Presiden AS pada 2009 lalu. Meski sudah mendorong pengendalian senjata, namun belum membawa perubahan berarti pada ranah hukum.
“Bila Anda melihat warga Amerika yang terbunuh oleh terorisme sejak 9/11, jumlahnya kurang dari 100. Bila anda melihat mereka yang terbunuh karena kekerasan bersenjata, jumlahnya puluhan ribu,” kata Obama.
“Bagi kami, ketidakmampuan mengatasi isu itu meresahkan,” tambahnya.
Pasca terbunuhnya sembilan orang jemaat Afrika – Amerika di negara bagian South Carolina pada Juni lalu, Obama mengaku perpolitikan di Washington DC mengakibatkan hanya ada beberapa opsi yang tersedia. Beberapa saat setelah mengeluarkan pernyataannya soal senjata, penembakan kembali terjadi di bioskop Lousiana.(Mahbub Junaidi)
