Jumat, 26 April 24

Novita Yunus Melestarikan Wastra Nusantara

Novita Yunus Melestarikan Wastra Nusantara
* Owner & Creative Director Batik Chic Novita Yunus. (Foto-foto: Fikar Azmy/Edwin Budiarso/Women’s Obsession)

Satu Dekade Berkarya

Setelah satu dekade berkarya, perempuan yang pernah meraih Uneaco Award of Excellence for Handicraft 2012 ini telah berhasil memiliki dua galeri di Jakarta dan Surabaya. L alu sebanyak 15 outlet tersebar di Jakarta dan Bali, serta sebuah gerai di Singapura. Novita Yunus kian memperluas pasar hingga ke Asia, Eropa, Australia, dan Amerika.

Tahun ini berbagai event bergengsi di negara berbeda dia ikuti, seperti New York Fashion Week, Tunisia Fashion Week, dan peragaan busana di Polandia.

Untuk menjaga kualitas, kini dia membatasi hanya mengeluarkan empat koleksi selama setahun untuk pasar dalam negeri, yaitu Lunar Year, Kartini, Ramadhan, dan Lebaran, serta koleksi akhir tahun.

Dia menerangkan,“Jika ada undangan dari luar, memang saya batasi setahun maksimal empat kali dan aktif berpartisipasi di ajang Jakarta Fashion Week. Berbagai inovasi baru terus dikembangkan dan rajin melakukan edukasi dalam berbagai talkshow sebelum mengelar fashion show. Setiap kali batik chic mengeluarkan koleksi baru, saya berinteraksi dengan para pelanggan dalam kegiatan talkshow mengenai motif-motif yang saya angkat. Sehingga mereka paham bahwa dalam setiap busana yang saya ciptakan, tak sekadar indah dipandang, tapi juga memiliki filosofi yang mendalam dan memang sarat makna.”

Dalam berkarya dia cenderung lebih senang menciptakan tren sendiri, karena batik lebih berhubungan dengan wastra nusantara. Namun, Novi tetap melihat apa yang terjadi di sekeliling. Tren yang dia ikuti lebih ke nuansa color pallette-nya.

“Misi kami adalah ingin mempopulerkan batik yang belum banyak diketahui, sehingga makin banyak dikenal orang. Dari sisi motif kami ingin mempopulerkan motif yang belum terangkat selama ini. Misalnya, dalam rangka satu dekade batik chic dan kebetulan saya juga berulang tahun ulang di bulan November ini. Saya beserta tim sudah mempersiapkan koleksi istimewa yang mengangkat motif batik cirebon. Fashion show-nya sendiri dilangsungkan di Hotel The Dharmawangsa Jakarta dan Batik Chic Gallery, Kemang,” ujar penyuka makanan gudeg ini seraya tersenyum.

Sementara di bulan September lalu Novi sempat memamerkan batik Garut, Cirebon, Tuban, sutra Garut, hingga songket Bali dalam peragaan busana Batik and Beyond: a Journey through indonesian Fashion di Manggha Museum, Krakow, Polandia. Motif batik Pacitan pun dieksplorasinya, karena memiliki gambar-gambar unik, seperti daun kangkung hingga mengkudu. Apalagi warna-warna alamnya sangat kuat dan dinilai cocok untuk mereka yang mengusung misi fashion berkelanjutan. Riset dan perencanaan pun dibuat dengan matang, agar dapat diterima para konsumen.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.