Jumat, 19 April 24

Novel Baswedan dan Hermansyah Korban Teror, Ini Persamaan Kasusnya

Jakarta, Obsessionnews – Belum selesai polisi mengusut kasus kekerasan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, publik dikejutkan kembali dengan aksi kekerasan yang dialami Hermansyah. Pakar IT ITB ini dibacok oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Minggu (9/7/2017) dini hari lalu di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur.

Hermansyah diketahui seorang ahli IT yang dengan tegas menyatakan bahwa chat Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Firza Husein adalah palsu dan rekayasa, penyerangan terhadap Hermansyah mengingatkan publik pada penyerangan terhadap Novel Baswedan yang sedang menyelidiki kasus korupsi E-KTP.

Padahal Hermansyah rencananya akan dijadikan saksi dalam kasus dugaan chat mesum yang melibatkan Firza. Pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada penyidik Polda Metro Jaya, Selasa (4/7/2017) lalu.

Ada pihak yang menyebutkan bahwa Hermansyah telah diikuti sejak jauh hari, dan peristiwa tersebut menjadi tantangan bagi kepolisian untuk mengungkapkan kasus teror yang terjadi.

“Sekarang tantangan bagi kepolisian. Kasus Novel kita tahu belum terungkap. Lalu ada kasus Herman. Saya curiga dalam situasi ini, hukum yang dikembangkan bukan untuk menumbuhkan rasa keadilan masyrakat. Kecurigaan saya ini tidak boleh terwujud. Berbahaya,” ungkap aktivis yang juga pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy.

Sementara menurut Anggota Komisi I DPR, Hidayat Nur Wahid, inisiden pembacokan yang menimpa pakar IT ITB, Hermansyah, merupakan bentuk teror. Itu tak lepas dari keterangan Hermansyah terkait chat berkonten pornografi antara Habib Rizieq dan Firza Husein.

Menurut Hidayat, apa yang dialami Hermansyah mirip dengan teror penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel.

“Dua-duanya terjadi di Jakarta. Dan dua-duanya terjadi di tempat dimana kemudian banyak CCTV dan masih banyak orang yang melihat,” ujar Wakil Ketua MPR RI tersebut.

Entah kebetulan atau tidak, kasus yang dialami Novel dan Hermansyah memiliki persamaan yang  terlihat jelas.

Berikut persamaan kasus Novel Baswedan dan Hermansyah:

1. Diserang di tempat umum
Novel Baswedan maupun Hermansyah saat diserang berada di tempat umum. Jika Novel di serang di jalan menuju rumahnya, Hermansyah diserang di jalan tol.

2. Terjadi di Jakarta
Novel disiram menggunakan air keras dalam perjalanan pulang usai shalat subuh di masjid dekat kediamannya di Kelapa Gading Jakarta Utara. Sedangkan Hermansyah diserang di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur.

3. Dilakukan dinihari
Entah kebetulan atau tidak, baik Novel dan Hermansyah diserang dalam waktu yang nyaris sama, yakni dinihari atau sekitar subuh saat lampu penerangan umum mulai dimatikan dan kondisi masih gelap.

4. Ada CCTV
Polisi mengklaim, ada CCTV di sekitar lokasi Novel disiram air keras yang merekam kejadian tersebut. Hal itu sama dengan kasus Hermansyah dimana polisi juga tengah memeriksa CCTV di sekitar lokasi penyerangan Hermansyah di Tol Jagorawi.

5. Perjalanan pulang
Entah kebetulan atau tidak, tapi Novel dan Hermansyah sama-sama mendapat serangan saat akan pulang ke rumahnya. Jika Novel diserang usai shalat subuh, Hermansyah diserang di Tol Jagorawi sepulang dari Jakarta Timur.

6. Eksekusi cepat dan langsung pergi
Aksi penyerangan yang dialami Novel dan Hermansyah diakui atau tidak, memiliki kesamaan. Novel diserang cepat dengan cara disemprot menggunakan air keras di wajahnya hingga mengenai matanya. Sementara Hermansyah diserang secara brutal saat baru turun dari mobil oleh lima orang pelaku. Para pelaku keduanya, sama-sama langsung menghilang usai melakukan hal tersebut.

(Iqbal)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.