Semarang, Obsessionnews – Seratus dosen dari perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Tengah (Jateng) mengikuti pelatihan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang digelar di Hotel Santika, Semarang, 21-25 April 2016.
Namun, hasil pelatihan ternyata cukup mengagetkan. Pasalnya, nilai rata-rata para peserta dalam post test Empat Pilar Kebangsaan tidak mencapai nilai 60. “Hasil pre test nilai rata-rata adalah 52,59 sedangkan pada saat post test nilai rata-rata adalah 58,31,” kata anggota panitia, Muhammad Yahya, Senin (25/4).
Meski begitu, Yahya menegaskan nilai pre dan post test tidak lantas menjadi ukuran utama pemahaman Empat Pilar Kebangsaan. “Tapi menurut pengamatan, telah terjadi peningkatan pemahaman luar biasa kepada seluruh peserta,” ujarnya.
Peserta pelatihan terdiri dari 85 dosen berlatar pendidikan S-2 dan 15 Dosen latar pendidikan S-3. Diharapkan, para dosen tersebut mampu menjadi trainer yang mumpuni dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Walaupun pelatihan digelar di hotel, sejumlah peserta mengeluh sakit saat pelatihan berlangsung. “Kurang lebih 35 peserta konsultasi kesehatan dengan dokter. Rata-rata keluhan karena pusing, tekanan darah, dan stres ringan. Tapi, itu tidak sampai mengganggu seluruh kegiatan pelatihan,” ungkap Yahya.
Sementara itu anggota MPR Ghazali Abbas Adan, memuji kemampuan peserta menyerap materi tentang kebangsaan yang dinilainya sangat baik. “Peserta ToT (Training of Trainer) ini Dosen. Tentu sangat pintar-pintar tapi juga santun. Itulah esensi nilai luhur bangsa, intelektual sangat tinggi tapi tidak melupakan kesantunan dan kerendahan hati,” kata senator asal Aceh ini saat menutup pelatihan.
Ghazali berharap materi Empat Pilar Kebangsaan dapat disebarkan setelah mereka kembali ke kampus masing-masing. “Saya optimis masa depan Indonesia akan lebih baik di masa datang. Sebab banyak sekali orang-orang muda pintar di Republik ini,” pungkasnya. (Yusuf IH, @HanggaraYusuf)
