Obsessionnews.com – Prestasi gemilang berhasil diraih oleh PT Pertamina (Persero) di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati, yang kini telah mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan dunia. PT Pertamina (Persero) berhasil menduduki peringkat teratas dalam daftar 100 perusahaan terbaik di Indonesia versi Fortune Indonesia.
Tidak hanya itu, Pertamina juga meraih kehormatan menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia serta satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil masuk dalam daftar prestisius Fortune Global 500 tahun 2023.
Dalam tahun yang luar biasa ini, Pertamina melonjak tajam dari peringkat #223 pada tahun 2022 menjadi peringkat #141, menggambarkan pertumbuhan yang spektakuler dalam kinerja perusahaan. Keberhasilan ini dipicu oleh laba bersih yang mencapai US$3,81 miliar atau setara dengan Rp 56,6 triliun, mencatat peningkatan luar biasa sebesar 86% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar US$2,05 miliar atau Rp 29,3 triliun.
“Pertamina terus mengokohkan tekadnya untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia sesuai dengan aspirasi para pemegang saham. Keberhasilan ini sejalan dengan target perusahaan pasca-transformasi bisnis dan organisasi,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip dari Majalah Women’s Obsession, Jumat (22/9/2023).
Transformasi perusahaan yang dimulai sejak tahun 2020 telah memberikan dampak positif signifikan terhadap peningkatan kinerja Pertamina. Dalam upayanya, Pertamina dibantu oleh subholding dan anak perusahaan yang mendukung berbagai lini bisnis perusahaan. Kinerja keuangan yang cemerlang juga didukung oleh kinerja operasional yang unggul dari semua segmen bisnis perusahaan, yang dipimpin oleh enam subholding, yaitu Subholding Upstream, Subholding Refining & Petrochemical, Subholding Gas, Subholding Commercial & Trading, Subholding Power & NRE, dan Subholding Integrated Marine & Logistic.
Keberhasilan dalam mencapai operational excellence menjadi kunci utama Pertamina, baik di sektor hulu maupun hilir. Di sektor hulu, produksi migas meningkat 15% menjadi 837 ribu barel setara minyak bumi per hari (mboepd), dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 728 mboepd. Pertumbuhan ini didukung oleh investasi yang kuat dan pemanfaatan teknologi canggih yang membantu meningkatkan efisiensi pengeboran serta optimalisasi produksi.
Produksi migas tahun ini naik 8% menjadi 967 mboepd. Sementara di sektor hilir, ketersediaan dan akses produk BBM kepada masyarakat meningkat dengan cakupan nasional mencapai 98% melalui program-program seperti BBM Satu Harga, Pertashop, dan One Village One Outlet (OVOO).
Sebagai perusahaan energi yang berkomitmen pada dekarbonisasi operasional, Pertamina secara proaktif menerapkan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) melalui injeksi CO2 di lapangan Jatibarang, Jawa Barat. Selain itu, Pertamina juga fokus pada pengembangan biorefinery atau green refinery untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, mendukung target Net Zero Emission 2060.
Pertamina juga telah berkomitmen untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan. Perusahaan ini juga gencar melakukan ekspansi bisnis, termasuk penandatanganan nota kesepahaman di bidang geothermal dan penjajakan kerja sama strategis dengan empat negara di Afrika, yaitu Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
“Semua kerja sama yang sudah disepakati dapat membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi Pertamina dan negara Indonesia, sesuai semangat bring the barrels home,” harapannya. (Poy)
